Kabar Pak Eko Viral di Medsos

Alasan Menyedihkan 2 Tahun Pak Eko Tak Kunjungi Rumah Viral Terkepung Tembok Tetangga di Bandung

Pak Eko: Sudah dua tahun lebih saya tidak ke sana. Pengin menenangkan diri. Kalau ke sana suka ingat mamah (almarhum Samirah). Suka sedih

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Kolase Tribun Jabar
Hingga kini Pak Eko masih belum tengok rumahnya yang kini sudah diberi akses jalan hampir sebulan. 

Usahanya bahkan sudah sampai menemui banyak pihak, hingga menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi di media sosial Facebook, sehingga viral dan menjadi perhatian pemerintah setempat.

"Kalau sampai ambruk biarin kang. Yang penting saya punya setifikatnya. Di gambar sudah jelas ada akses jalan masuknya," ujarnya.

VIDEO Dulu Rumah Pak Eko Sempat Viral, Begini Kondisinya Dua Tahun Kemudian

Setelah kasus rumahnya viral, ada juga pihak-pihak yang mendatangi dan memberikan saran untuk melapor ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) di pusat.

Waktu itu, setelah usahanya mentok, ada seseorang yang mengaku dosen di Semarang datang.

Lalu ada orang yang dilihat dari perawakannya adalah keturunan Tionghoa.

Keduanya menyarankan untuk mengadu ke BPN pusat.

Jika kelak ada uang cukup, Pak Eko akan mencoba memperjuangkan lagi hak yang belum didapatkannya.

"Nanti kalau ada rezekinya, saya mau perjuangkan lagi. Untuk yang sekarang ini, saya terima dulu, bersyukur," ujarnya.

Dijual Kalau Harga Cocok

Jika ada orang uang berminat untuk membeli rumah Pak Eko di Kampung Sukagalih, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Pak Eko akan melepasnya.

Harga yang ditawarkan bukan Rp 80 juta, seperti yang belakangan muncul lagi di media.

Kata Pak Eko, harga Rp 80 juta adalah harga yang ditawar oleh tetangganya, sebelum rumah itu viral.

Sama Seperti Pak Eko, Rumah Lies Juga Terkepung, tapi Ini Bedanya

Pihak keluarga tidak sepakat dengan tawaran itu. Keluarga Pak Eko ingin di atas Rp 100 juta.

Alasannya, biaya membangun rumah saja sudah lebih dari Rp 200 juta. Belum lagi harga tanah dan mengurus sertifikatnya.

"Kalau ada yang minat ya dijual. Keluarga inginnya di kisaran Rp 150 juta," ujar Pak Eko. (Tribunjabar.id/Kisdiantoro)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved