Diterjang Derasnya Air Sungai Cigadung, Jembatan Penghubung Dua Kampung di Sukabumi Ini Hancur

sebuah jembatan gantung penghubung dua kampung, antara Kampung Cumanggala dan Cibening, di Desa Bantargadung, hancur

Istimewa
sebuah jembatan gantung penghubung dua kampung, antara Kampung Cumanggala dan Cibening, di Desa Bantargadung, hancur oleh terjangan air sungai Cigadung yang meluap sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (3/6/2020) lalu. 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Hujan deras mengguyur Kampung Cumanggala, Desa/Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat air sungai meluap.

Akibatnya, sebuah jembatan gantung penghubung dua kampung, antara Kampung Cumanggala dan Cibening, di Desa Bantargadung, hancur oleh terjangan air sungai Cigadung yang meluap sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (3/6/2020) lalu.

Saking derasnya air sungai, kayu yang menjadi alas jembatan, serta besi penyangga jembatan terseret oleh derasnya air sungai.

"Intinya saat itu sekitar pukul 16.00 WIB, alas jembatan itu terbawa arus hanya menyisakan rangka besi sebagai penyangga, akibat air sungai Cigadung yang deras debit air tinggi," kata salah seorang warga Alwi (21) kepada wartawan, Kamis (4/6/2020).

Besok, Imam hingga Jemaah Masjid Besar di 47 Kecamatan di Sukabumi akan Jalani Rapid Test

Menurut Alwi, jembatan tersebut merupakan akses utama yang sering dilalui warga saat beraktifitas.

Baik ke kebun, sawah, hingga anak-anak untuk sampai ke sekolah yang ada di Kampung Cumanggala.

Alwi mengatakan, warga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat.

Warga berharap jembatan bisa segera diperbaiki, agar aktifitas warga yang akan ke kebun dan sawah bisa kembali normal.

"Ini akses utama warga disini, jembatan ini memiliki panjang kurang lebih sekitar 20 meter dan lebar 1,2 meter, sekarang rusak parah, gak bisa digunakan. Mudah-mudahan segera diperbaiki secepatnya dan layak kembali, soalnya jembatan ini akses warga setempat ataupun tamu yang mau ke kmpung Cibening, kalau melewati akses lain terlalu jauh," terangnya.

KF Tersangka Penipuan Modus Langka Via Internet, Ternyata Residivis Kasus Sama

Saat ini, kata Alwi, untuk sampai ke kebun atau sawah, warga terpaksa nekat melalui sungai dengan arus tinggi, bahkan ada yang bergelantungan memaksakan diri melalui besi penyangga jembatan yang masih tersisa.

"Kalaupun warga memaksa mau lewat, ya terpaksa terjun ke sungai atau lewat besi penyangga yang masih tersisa. Melihat kondisi seperti ini bagaimana coba aktifitas warga tidak terganggu, ibu-ibu dan bapak-bapak mau beraktifitas jadi susah, untung saja untuk anak-anak sekolah masih libur karena efek wabah corona itu," ucapnya

Meski Dilarang, Banyak Pemotor Berhenti dan Parkir Sembarangan di Lingkar Nagreg

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved