Meski Dilarang, Banyak Pemotor Berhenti dan Parkir Sembarangan di Lingkar Nagreg

Sejumlah pengendara motor masih banyak yang berhenti di lingkar Nagreg, tepatnya di ruas jalan sebelah kiri

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
tribunjabar/fasko dehotman
Sejumlah pengendara motor masih banyak yang berhenti di terowongan lingkar Nagreg, tepatnya di ruas jalan sebelah kiri, pada Kamis (4/6/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNJABAR.ID, NAGREG - Sejumlah pengendara motor masih banyak yang berhenti di lingkar Nagreg, tepatnya di ruas jalan sebelah kiri, pada Kamis (4/6/2020).

Padahal arus lalu lintas di sana tampak ramai oleh pengendara mobil, truk, travel, dan pengendara motor lainnya.

Berhenti di bahu jalan Lingkar Nagreg dapat mengakibatkan penumpukan kendaraan, serta menghambat laju pengendara lainnya yang melewati terowongan tersebut.

Selain itu, juga dapat memicu terjadinya kecelakaan beruntun atau terserempet kendaraan lain.

Sebaiknya para pengendara motor memarkir kendaraan mereka di tempat rest area, atau area parkir sebelum terowongan.

Satu Jam Warga Takokak Cianjur Padamkan Rumah yang Terbakar dengan Peralatan Seadanya

Meski imbauan dan larangan untuk berhenti terpasang di sepanjang terowongan, tak menyurutkan niat pengendara motor untuk beristirahat dan mengabadikan momen sambil ber-selfie.

Seperti halnya Bayu Wiguna (33), pengendara motor asal Purwakarta.

Ia mengaku, berhenti di terowongan itu untuk melepas lelah sejenak sambil berfoto bersama dengan istri dan anaknya.

Kebetulan Bayu baru pulang dari rumah mertuanya di Kabupaten Garut.

"Berhenti di sini karena desain dan arsitektur Lingkar Nagreg terlihat indah. Sehingga memikat kami untuk berfoto selfi lagi di sini," ujar Bayu kepada Tribun Jabar, ditmeui di terowongan lingkar Nagreg, Kamis (4/6/2020).

Besok Gelar Salat Jumat, Masjid Viaduct PP Persis Merujuk Tiga Surat Edaran

Bayu memakirkan kendaraannya di lokasi tersebut, karena berjalan kaki ke dalam terowongan lingkar Nagreg memakan lebih banyak waktu dan melelahkan.

"Sedangkan area tempat parkir sebelum terowongan cukup jauh dari lokasi spot foto yang bagus. Lelah aja kalau harus berjalan kaki," jelas Bayu.

Walaupun ia sudah tahu ada larangan untuk parkir dan berswafoto, namun ia tetap memilih berhenti. Pasalnya tidak setiap hari ia melewati terowongan Lingkar Nagreg.

"Lagian jarang juga lewat sini, sesekali gak apa-apa. Bahkan arus lalu lintas di sini gak macet-macet amat," kata Bayu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved