Khutbah Idul Fitri
Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 1441 H Dibaca Besok Minggu 24 Mei, Cuma 10 Menit: Kemenangan Sejati
Materi atau nakah khutbah Idul Fitri 1441 H disampaikan pada shalat Idul Fitri besok, Minggu 24 Mei 2020
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah Idul Fitri rahimakumullah.
Masa pandemi ini memang membuat banyak sektor terpukul. Covid-19 ini mungkin juga telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Wabah ini juga telah membuat banyak perusahaan kesulitan bahkan membuat pertumbuhuan ekonomi negara tidak tumbuh sesuai proyeksi. Secara umum ini bisa dilihat sebagai sebuah kesulitan.
Bila kita seorang mukmin sejati, maka kita mengakui bahwa semua ini adalah ketetapan Allah Yang Maha Kuasa. Pengakuan ini membuat kita menyadari bahwa kita adalah hamba.
Kesadaran ini mengantarkan kita untuk sabar dan kemudian berusaha (ikhtiyar) sekuat tenaga mencari jalan keluar dan peluang tersembunyi yang disiapkan Allah swt dari keadaan saat ini.
Dalam kehidupan nyata, kita melihat banyak fakta betapa banyak orang meraih kesuksesan besar karena ia berhasil mengelola kesulitan dengan baik sehingga ia mampu menawarkan jalan keluar.
• Resep Memasak Opor Ayam Tanpa Ribet, Sajian Wajib Saat Hari Raya Idul Fitri 2020
Jalan keluar ini kemudian mejadi produk dan digunakan banyak orang. Fakta ini merupakan penjelasan aktual atas firman Allah swt. di atas. Dalam sebuah hadits, bahkan Rasulullah menyebutkan bahwa wabah (thaun) adalah rahmat bagi orang beriman (mukmin).
Sebaliknya, bila kita tidak beriman kepada Allah swt yang kemudian membuat kita mampu mengelola kesulitan atau musibah (wabah), maka kesulitan itu akan menjadi adzab dari Allah.
عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ؟ فَأَخْبَرَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ
Artinya:
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata; “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang wabah (thaun), maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberitahunya: ‘Thaun adalah sebuah adzab yang dikirimkan oleh Allah Ta' ala terhadap siapa saja yang Dia kehendaki, lalu Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang mukmin. Maka tiada seorang pun yang tertimpa tha’un, kemudian ia menahan diri di rumah dengan sabar serta mengharapkan ridha-Nya seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan menimpanya selain telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,” (HR. Bukhari, Nasa’i, dan Ahmad).
Hadits tersebut juga memberikan petunjuk kepada kita bagaimana cara kita menghadapi kesulitan, lebih khusus lagi saat menghadapi wabah. Keberadaan kita di rumah sejatinya adalah bentuk sabar kita dan itu bernilai ibadah yang berpahala seperti pahala syahid di jalan Allah swt.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah Idul Fitri rahimakumullah.
Sebagai seorang mukmin, prinsip ridho atas ketetapan Allah harus dipegang teguh karena itu adalah identitas utama keimanan. Ridho kita atas ketetapan Allah adalah turunan dari ridho dan pengakuan tulus (ikhlas) bahwa kita ridho (rela) Allah menjadi Tuhan kita. Prinsip itu sering kita sebut dalam doa pagi dan doa sore kita.
رضيت بالله ربًا وبالإسلام دينًا وبمحمد ﷺ رسولًا ونبيًا
Artinya:
Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai utusan dan nabi.
Tafakkur dan tadabbur alam semesta ini akan membuat kita menyadari bahwa semuanya berasal dari Allah swt. Semua yang datang dari Allah swt. adalah kebaikan. Tidak ada keburukan sama sekali di dalamnya. Keburukan itu semata-mata muncul dari cara pandang kita yang dipenuhi nafsu dan syahwat. Bila hati kita bersih dari nafsu dan syahwat, maka kita akan memandang segala sesuatu sebagai anugrah baik dari Allah swt. Kondisi seperti ini harus terus kita upayakan melalui doa dan tadabbur secara rutin dan terencana.
Hati yang jernih akan membuat kita mampu melihat dengan jernih pandemi yang kita hadapi saat ini. Wabah ini dari Allah, maka Allah swt. pulalah yang akan mengangkatnya. Tugas kita adalah melakukan ikhtiyar lahir dan batin semaksimal mungkin tanpa melupakan tugas utama kita sebagai hamba, yakni beribadah dengan maksimal dan ikhlas, dan tugas kita sebagai warga Negara, yakni menaati himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah berdasarkan rekomendasi para ahli.
Terakhir, mari kita tutup khutbah ini dengan bermunajat kepada Allah swt dengan khusyu’
• VIDEO KHUTBAH IDUL FITRI Ustadz Adi Hidayat, Menyentuh Hati, Meraih Kebahagiaan dari Allah SWT
Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, perbaikilah diantara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu SAW, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Allah jadikanlah kami termasuk dari mereka.
Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk.
. رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ