Khutbah Idul Fitri
Teks Naskah Khutbah Idul Fitri 1441 H Dibaca Besok Minggu 24 Mei, Cuma 10 Menit: Kemenangan Sejati
Materi atau nakah khutbah Idul Fitri 1441 H disampaikan pada shalat Idul Fitri besok, Minggu 24 Mei 2020
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah, 2: 183).
Firman Allah swt. tersebut menjelaskan bahwa target yang harus diperjuangkan orang yang melaksanakan ibadah puasa adalah derajat taqwa.
Saat ibadah puasa mampu membuat kita menaati semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya, maka saat itulah hiruk pikuk perayaan menjadi nomor kesekian dalam aktivitas bulan Syawal karena kita mengutamakan taqwa dan ibadah.
• Bacaan Niat Mandi Sunnah Sebelum Sholat Idul Fitri, Amalan yang Disunnahkan Rasulullah SAW
Saat kesibukan melayani Allah swt memenuhi hari-hari kemenangan, maka saat itulah kemenangan sejati kita genggam.
Saat itu, apapun yang terjadi dan menghampiri kita tidak akan membuat kita mengeluh, kecewa, gunda, apalagi berpaling dari-Nya.
Nikmat akan membuat kita semakin syukur dan dekat kepada Allah swt. Musibah akan membuat kita semakin sabar dan dekat kepada Allah swt. Begitulah akhlak sejati seorang mukmin sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw.
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤمنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya:
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya” (HR. Muslim no. 2999).
Masa pandemi ini tidak membuat mukmin sejati menjadi lemah. Apapun keadaannya, seorang mukmin harus produktif. Bila pandemi ini dilihat sebagai sebuah musibah, maka ketahuilah, dibalik musibah ada anugrah besar yang Allah siapkan untuk hamba-Nya. Bersama kesulitan Allah senantiasa menyertakan kemudahan.
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
Artinya:
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah: 6).