Di Tengah Terpuruknya Ekonomi, Usaha Kakak Beradik di Kota Tasik Ini Bertahan, Ini yang Digelutinya
Di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19, ternyata masih ada usaha yang bertahan dan seperti tak tergoyahkan.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19, ternyata masih ada usaha yang bertahan dan seperti tak tergoyahkan.
Salah satunya adalah tukang potong rambut pinggir jalan.
Walau badai corona banyak merontokkan usaha kecil menengah, mereka mampu bertahan.
• Enny Suhaeni Katakan Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon Bertambah
Contohnya adalah tukang potong rambut kakak-beradik Rahmat Ali (46) dan Deden Firmansyah (33), di tepi Jalan Sapta Marga, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Walau omset ada penurunan, namun dapur mereka masih bisa mengepul.
Mereka masih bisa menafkahi anak dan istri di rumah mereka di Kampung Cibeureum, Desa Nangerang, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Setiap harinya, mereka minimal masih bisa membawa uang Rp 300.000 untuk diberikan kepada istri yang juga sebagai manajer keluarga.
Dengan tarif sekali cukur yang relatif murah, Rp 8.000 hingga Rp 10.000, setiap harinya mereka mampu memotong 30-40 rambut pelanggannya.
"Pada musim corona ini pendapatan kami memang agak menurun. Tapi tidak terlalu drastis penurunannya," kata Rahmat, sang kakak, saat ditemui di tempat potong rambutnya, Jumat (22/5/2020).
Memasuki situasi wabah Covid-19 ini omset mereka mengalami penurunan sekitar 20 persen.
Biasanya sehari rata-rata mendapat 50 orderan.
• UPDATE Covid-19 di Kota Cimahi, Jumlah Pasien Positif Terus Bertambah Jadi 52 Orang
Tapi di masa wabah ini turun menjadi sekitar 30 order.
"Tapi sejak empat hari ke belakang ada kenaikan jadi rata-rata 40 orang yang potong rambut. Mungkin menghadapi Lebaran," kata Rahmat.
Usaha potong rambut, duet kakak-beradik Rahmat dan Deden ini bisa bertahan karena sudah memiliki pelanggan tetap. Terutama kalangan tentara.
Rahmat mengungkapkan, pelanggannya sebagian besar anggota Kodim 0612, Brigif 13 Raider/Galuh Kostrad, Lanud Wiriadinata, Polres Tasikmalaya Kota serta warga sekitar.
"Tapi pelanggan lainnya juga cukup banyak. Mungkin karena tarif kami murah tapi hasil maksimal," kata Rahmat dengan nada guyon dan sedikit promosi. (firman suryaman)