Menunggu di Bank Sejak Pagi, Guru Honorer Garut Kecewa, Bantuan Dana dari Pemkab Tak Bisa Dicairkan
Guru honorer yang mendapat bantuan, akan menerima uang sebesar Rp 500 ribu.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sejumlah guru honorer mengaku kecewa karena bantuan dari Pemkab Garut sebesar Rp 500 ribu belum bisa dicairkan.
Padahal mereka sudah menunggu di bank dari pagi hingga sore hari untuk pencairan bantuan.
"Kemarin (Rabu) dari pagi sudah antre di BJB Pengkolan. Eh pas siang katanya belum bisa diambil," ujar salah seorang guru honorer SD di Kecamatan Garut Kota, sebut saja Ajeng (30), Kamis (21/5).
Uang bantuan itu niatnya akan dipakai Ajeng untuk kebutuhan sehari-hari.
Pasalnya selama dua bulan ini, ia belum mendapat upah dari sekolah.
"Kata pihak bank, nanti cairnya paling setelah lebaran. Soalnya kemarin (Rabu) hari terakhir bank buka," katanya dengan nada kecewa.
Ia masih berharap, uang bantuan dari pemerintah itu bisa segera masuk ke rekeningnya.
Jika baru bisa dicairkan setelah lebaran, Ajeng hanya bisa pasrah.
"Ya mau bagaimana, paling mau pinjam uang dulu. Soalnya sudah menipis uang yang saya punya," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Garut, Totong menyebut jika pencarian bantuan mulai dilakukan pada Rabu (20/5).
Kemungkinan pihak bank kesulitan menyalurkan bantuan karena waktu yang mepet.
"Terakhir bank hari kemarin buka. Padahal sudah disebar ke semua unit dan kantor pusat. Tapi tetap belum bisa semua tersalurkan," ucap Totong
Totong menambahkan, sangat sulit untuk menyalurkan bantuan bagi 17.370 guru honorer dalam waktu satu hari.
Namun ia menjamin, guru honorer yang sudah masuk daftar penerima akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Guru honorer yang mendapat bantuan, akan menerima uang sebesar Rp 500 ribu.