PSBB Jabar Telah Berlangsung 3 Hari, Ini Komentar Anggota DPR RI Dedi Mulyadi

PSBB se-Jawa Barat termasuk wilayah Purwakarta telah masuk hari ketiga setelah dimulai pada Rabu (6/5/2020).

Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi melakukan pertemuan dengan Forkopimda dan SKPD di Kantor Pemda Purwakarta, Jumat (8/5/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) se-Jawa Barat termasuk wilayah Purwakarta telah masuk hari ketiga setelah dimulai pada Rabu (6/5/2020).

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi memberikan tanggapannya terkait efektivitas PSBB ini. Menurutnya, PSBB itu pada prinsipnya adalah menekan dan memperlambat terjadinya penyebaran virus corona.

"Sejak awal kan fokus utamanya soal corona, jadi target sasaran utamanya ya mesti pada pendataan siapa saja yang positif dan diperlukan pemeriksaan utamanya di wilayah industri," katanya, Jumat (8/5/2020) usai pertemuan dengan sejumlah Forkopimda dan SKPD di Kantor Pemda Purwakarta.

Dana Penanggulangan Covid-19 Sebanyak Rp 94 Miliar di Majalengka Masih Dimungkinkan Bertambah

Dedi pun menyebut penerapan PSBB antara di wilayah perkotaan seperti Kota Depok dengan Kabupaten Purwakarta mesti berbeda. Sebab, Purwakarta itu, kata Dedi, berbasis perkampungan dan pertanian, sehingga hal itu tak boleh mengganggu regulasi pertanian.

"Warga yang positif corona mesti dikasih tanda dan dikarantina. Lalu, warga dari luar daerah yang masuk ke dalam Purwakarta itu mesti diperhatikan, apalagi bagi mereka yang bekerja di Purwakarta dan tempat tinggalnya di Karawang sehingga perlu diberi tempat tinggal sementara di Purwakarta," ujarnya.

Gelombang Tinggi Hantam Tanggul Penahan Ombak, Warung di Pinggir Pantai Citepus Sukabumi Rusak

Namun, sebelum diberikan tempat tinggal, mereka perlu menjalani pemeriksaan terlebih dahulu. Sejauh ini, penerapan PSBB yang Dedi lihat terfokus pada protokoler PSBB, sehingga petugas lapangannya pun hanya menunggu komando dari atasannya.

"Lebih parah lagi adanya corona ditambah PSBB ini harga-harga pada jatuh, seperti harga beras jatuh, ikan jatuh, telor, hingga harga ayam jatuh yang padahal biasanya menjelang lebaran naik harganya," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved