Hanya karena Mencuri Seperempat Karung Gabah, Seorang Ayah Diamuk Massa di Tengah Wabah Corona
Di tengah pandemi corona ada kejadian miris yang terjadi di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Di tengah pandemi corona ada kejadian miris yang terjadi di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Senin (4/5/2020) malam.
Seorang ayah, H (68) nekat mencuri seperempat karung gabah yang berada di sebuah pelataran pabrik beras yang pemiliknya tak lain masih ada hubungan kekerabatan dengannya.
Nahas menimpa H, belum selesai ia membawa seperempat karung gabah ke rumahnya, H sudah kepergok warga. Ia pun menjadi bulan-bulanan warga. H pun kena amuk massa.
Tak sampai di situ, rumah H menjadi sasaran amuk massa selanjutnya karena jarak lokasi pencurian yang berdekatan dengan rumah.
Rumahnya pun dilempari warga dan nyaris dibakar.
• Operasi Pekat Lodaya di Bulan Ramadan, Polsek Kertajati Amankan Puluhan Botol Miras
Adanya kejadian tersebut menjadi sorotan seorang pengamat dan praktisi hukum, Gilang SH.
Menurutnya, aksi massa sangat disayangkan karena negara berasaskan hukum selama berkaitan dengan hukum akan lebih baik jika ada aparat yang bertindak.
"Jika benar ada pengambilan padi alangkah baiknya ditindak hukum dulu, dengan cara melaporkan terlebih dahulu, dengan cara warga melakukan tindakan main hakim sendiri ini sangat disayangkan," ujar Gilang di Cianjur.
Ia mengatakan, tentang aksi persekusi pihak keluarga bisa melaporkan balik, hal ini dilakukan supaya tegaknya hukum jangan sampai ada tindakan main hakim sendiri atau persekusi.
"Apalagi yang punya gabah saya dengar masih ada hubungan kerabat sepupu," katanya.
• Pemkot Tasikmalaya Siapkan Tujuh Pembatasan Sosial Saat Penerapan PSBB
Akibat amuk masa, dua anak H mengalamk depresi. Terlebih satu anaknya ada yang masih kecil. Anak remaja H pun terlihat masih tak mau keluar rumah karena malu.
Karena mencuri seperempat gabah, H (68) tahun diamuk massa, Minggu (3/4/2020) sekitar pukul 24.30 WIB.
Tak hanya sampai di situ, massa juga menghampiri rumah H dan melemparinya dengan batu. Alhasil genting dan kaca rumah H hancur berantakan. Teriakan massa juga nyaris membakar rumah H.
Istri tersangka yang sedang tertidur kaget bukan kepalang saat puluhan warga melempari rumahnya.
"Kaget pa kami bersama anak-anak sedang tertidur, ada teriakan bakar, bakar, kami takut rumah kami dibakar," ujar istri tersangka Elis Tunengsih (46) yang tinggal di Kampung Cibinong RT 02/08, Desa Sukafatu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur.
Elis mengatakan, suaminya memang kepergok mengambil seperempat karung gabah di pelataran pabrik beras yang masih milik kerabat sepupunya.
"Alasan rumah saya diserang karena katanya suami saya kepergok di pelataran pabrik mengambil seperempat karung gabah," katanya.
• Gugus Tugas Covid-19 di Ciamis Fokus Awasi Pemudik, Bupati Imbau Perantau Tidak Pulang
Elis mengatakan ia mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta karena genting, kaca rumah dan beberapa perabotan lainnya mengalami kerusakan.
"Anak saya di dalam sangat stress, ada dua anak perempuan mereka juga sedang tertidur dan langsung bangun, semalam ada tujuh orang di rumah," katanya.