Dampak Corona, Harga Sampah Terjun Bebas, Bank Sampah di Indramayu Harus Berhenti Beroperasi

Wabah virus corona yang terjadi di Indonesia membuat dunia usaha mati suri, termasuk pengusaha

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ichsan
istimewa
Bank Sampah KSM CBO IBU-TIN BERSERI di Desa Tinimpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Wabah virus corona yang terjadi di Indonesia membuat dunia usaha mati suri, termasuk pengusaha yang bergerak di bidang sampah.

Salah satunya yang dialami oleh Bank Sampah KSM Community Based Organization Ikatan Buruh Migran Tinumpuk Bersih, Sehat, Rapi, Indah atau yang disingkat dengan sebutan KSM CBO IBU-TIN BERSERI di Desa Tinimpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Ketua KSM CBO Ibu Tin Berseri, Mutiah mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini harga sampah terjun bebas.

Para pengepul atau perusahaan yang sudah bekerjasama kini sudah banyak yang enggan menerima lagi sampah.

Imbasnya, sudah seminggu terakhir bank sampah setempat harus berhenti beroperasi hingga waktu yang belum ditentukan.

Dituding Main Setengah Hati Setelah Nyeck Nyobe Keluar, Begini Jawaban Bekamenga

"Ramadhan ini bank sampah di off dulu, khawatirnya nasabah yang biasa dapat harga tinggi pas dikasih harga rendah mereka kaget," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (3/5/2020).

Diceritakan Mutiah, pihaknya kewalahan dalam menampung sampah-sampah dari warga karena tidak tahu meski dihargai berapa sampah tersebut.

Padahal masyarakat semangat mengumpulkan sampah karena harga dari sampah-sampah yang distorkan memiliki harga jual cukup tinggi.

Hal ini pula sebagai upaya pihaknya dalam menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan di Desa Tinumpuk.

"Teman-teman anggota yang masih ingin nabung tapi juga kita bingung mau ngasih harga berapa, karena teman-teman sudah biasa mendapat harga tinggi," ujarnya.

Meski tidak mengetahui secara pasti harga per jenis sampah sekarang ini, namun jika rata-rata harga dari sampah-sampah itu tidak lebih dari Rp 1.000 saja per kilogramnya.

"Seperti kardus, kalau dulu kardus bisa dijual Rp 2.800-3.000 per kilogram terus turun menjadi Rp 1.000 pada Februari 2020, sekarang harganya mentok hanya Rp 900 per kilogramnya," ucapnya.

Pria Bertubuh Gempal Ditemukan Tewas Membusuk di Sebuah Parit di Lembang

Dirinya menyebut, kondisi demikian tidak hanya dialami oleh bank sampah miliknya. Melainkan dialami pula oleh seluruh bank sampah di Indonesia.

Mutiah berharap, pandemi Covid-19 bisa segera berakhir sehingga kegiatan operasional bank sampah bisa berjalan normal kembali.

"Mudah-mudahan keadaan cepat membaik, bisa segera pulih sebelum lebaran agar kita bisa balikin tabungan ke para anggota," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved