Wisata Seks Halal di Puncak Sudah Terkenal di Luar Negeri, Ini Fakta Prostitusi Modus Kawin Kontrak

Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan harga sekali kencan yang dibanderol jaringan ini bervariatif.

Editor: Ravianto
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Praktik kawin kontrak di Puncak, Kabupaten Bogor diungkap Polres Bogor, polisi menangkap empat orang yang berperan sebagai mucikari. 

Puncak menjadi tempat kegiatan-kegiatan seperti itu," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo. (*)

5. Kawin Kontrak atau Short Time

Ilustrasi perzinahan.

Dari hasil pemeriksaan, Ali kawin kontrak kawin kontrak atau booking out short time, lalu bertemu H Saleh untuk mencarikannya perempuan.

Kemudian, H Saleh menghubungi Nunung dan Rahma sebagai penyedia perempuan di villa daerah puncak Bogor dan di Apartemen Puri Casablanca.

"Para korban kemudian dibawa Nunung dan Rahma ke H Saleh di Villa wilayah Puncak Bogor.

"Mereka menggunakan mobil yang dikemudikan Okta," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo.

Adapun keuntungan yang didapat oleh H Saleh dari WN Arab tersebut sebesar Rp 300 ribu.

Di situ, Nunung dan Rahma mematok harga untuk booking out (bo) short time dengan waktu 1-3 jam seharga Rp 500 ribu-Rp 600 ribu.

Sedangkan, booking 1 malam dengan harga sebesar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. (*)

6. Tarif Rp10 Juta 7 Hari

Ilustrasi wanita Kawin Kontrak

Penyelidikan lebih jauh, Nunung dan Rahma sebagai penyedia perempuan di villa daerah puncak Bogor dan di Apartemen Puri Casablanca.

WNA dapat lakukan booking out secara kawin kontrak dengan harga Rp 5 juta.

Dengan tarif tersebut bisa memakai wanita untuk jangka waktu 3 hari dan Rp 10 juta untuk jangka waktu 7 hari.

Dari hasil penyelidikan, Nunung dan Rahma ternyata masing-masing memiliki sedikitnya 20 perempuan yang akan dijual.

Sementara H Saleh sudah menyediakan lebih dari 20 pelanggan dan 12 kali menjadi saksi nikah kawin kontrak sejak tahun 2015 hingga sekarang.

"Keuntungan yang diperoleh kedua muncikari tersebut adalah sebesar 40 persen.

Jika korban mendapatkan uang sebesar Rp 1 juta, maka mucikari mendapatkan Rp 400 ribu.

Ataupun mucikari mendapat keuntungan sebesar 20 persen per-orang dari penghasilan yang didapatkan oleh korban," ucapnya.

7. Minta Wanita Janda

Ilustrasi wanita kawin kontrak

Polres Bogor juga sempat mengungkap praktik kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Tersangka mucikari kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor menuturkan proses ijab kabul yang dilakukan dengan pelanggannya yang merupakan turis Arab.

Rupanya, ada beberapa kriteria yang disampaikan oleh turis Arab dan calon istri kontraknya.

Kebanyakan turis Arab meminta wanita janda, sedangkan calon istri kontrak meminta pria yang tidak kasar.

Dilansir Youtube Talk Show tvOne Selasa (31/12/2019), mucikari ON (46) mengaku sudah tiga bulan menjalani profesinya tersebut.

Ia juga mengaku hubungan dengan IN, yakni tersangka mucikari lainnya adalah teman.

"Ibu mencari perempuannya dari mana?," tanya host, Balqis Manikam.

"Dari kabar-kabar dari temannya, ini ada yang mau, terus kasih nomernya, terus saya telepon," jelas ON saat ditemui di Unit PPA Polres Bogor.

Menurut ON, calon istri kontrak ini biasanya menawarkan sendiri kepada dirinya.

"Kadang ada yang mau, dia minta nanyain kabar-kabar dari temannya," jelas ON.

Kemudian ON juga mengungkap kalau kebanyakan turis Asing meminta wanita yang pernah menikah.

"Kebanyakan janda, usia 35 ke atas, belasan tahun nggak ada," tutur ON lagi. (*)

8. Ijab-Kabul atau Persetujuan

ilustrasi

Tersangka muncikari ON pun membantah terjadinya kawin kontrak di dalam transaksinya tersebut.

ON menjelaskan jika yang dilakukan hanya ijab kabul atau persetujuan kedua pihak saja.

"Gak ada perkawinan bu, cuma bersalaman aja udah, dia maunya.

"Nggak ada janji khusus, cuma bersalaman aja, ya udah deal segitu, gitu," ucap ON.

Untuk tarif yang disepakati, menurut tersangka ON, hal itu sesuai dengan ketentuan dari tamunya sendiri.

"Biasanya Rp 7 juta untuk 5 hari. Istilahnya booking, bukan kawin, booking 5 hari.

"Uangnya itu, misalnya Rp 7 juta, ke anaknya Rp 4 juta, saya yang Rp 3 juta, buat sewa mobil sama saya Rp 1,5 juta, yang masak Rp 1,5 juta.

"Buat saya Rp 1,5 juta, kalau misalkan sudah keterima uangnya itu," kata ON menjelaskan.

9. Biasanya SPG dan Buruh Pabrik

ilustrasi berhubungan

Sama dengan ON, mucikari lainnya IM juga mengaku sudah menjalani profesi itu sejak Oktober 2019.

Meski dirinya mengelak telah menyediakan wanita, namun ia pun mengakui kalau dirinya sering menjembatani.

"Ya karena saya diminta wanita itu ya kebetulan ada anak-anak tersebut tapi bukan di bawah umur,

"Nah, para wanita ini awalnya kerja di pabrik atau SPG," tutur IM.

Ia pun menegaskan kalau transasksi itu berdasarkan kemauan si wanita.

"Tidak ada paksaan atau apapun, dia bilang kalau misal ada yang mau untuk nemenin saya, tapi yang mungkin jangan kasar dan galak," jelasnya. 

Untuk penentuan harga, kata IM, biasanya pelanggan lah yang menentukan tarifnya.

"Terkadang kalau sudah cocok sesuai kriteria tamu, tamu sendiri yang menentukan.

"Walaupun kita punya harga tapi tetap tamu yang menentukan,

"Ya kalau booking satu malam tu pasaran aja, sekitar Rp 1 juta per malam," jelas IM. (*)

10. Transaksi Mucikari dan WNA

Ilustrasi berhubungan

Kanit Reskrim Polres Bogor, Ipda Hafiz Prasetia mengatakan kalau pihaknya melihat sudah ada transaksi antara mucikari dengan turis Arab.

"Jadi perlu kami jelaskan, untuk yang kami laksanakan penangkapan sudah terjadi transaksinya.

"Dalam hal ini pada saat itu berdasarkan ket

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved