Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Pangalengan, Tersangka Paling Muda Menjadi Otaknya

Mereka menyewa taksi online tersebut dengan tujuan pertemuan tak lain hanya untuk berkencan.

Editor: Giri
Tribun Jabar/Lutfi AM
Kapolresta Bandung, Hendra Kurniawan, merilis penangkapan empat perempuan yang merupakan pasangan lesbian sebagai pelaku pembuhan terhadap Samiyo Basuki Riyanto (61) yang ditemukan di tebing hutan pinus di Pangalengan pada 30 Maret lalu, di Mapolresta Bandung, Senin (27/4/2029). Yang ditunjukkan hanya tiga pelaku karena seorang pelaku masih di bawah umur. 

TRIBUNJABAR.ID - KAS alias Risma (19), KEZI alias Sella (20), AS alias Riska (21) dan IK (16) menjadi tersangka pembunuhan terhadap Samiyo Basuki Riyanto (61), mantan pegawai negeri sipil (PNS) yang ditemukan tewas di hutan Pinus Jalan Raya Banjaran-Pangelangan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Siapa sangka, ternyata pelaku termuda yaitu IK yang menjadi otak pembunuhan itu.

Pembunuhan itu terjadi karena pelaku tak dapat membayar ongkos yang telah disepakati sebesar Rp 1,7 juta. Samiyo tewas karena dipukul dengan kunci inggris.

Berikut fakta selengkapnya yang dirangkum:

1. Kronologi kejadian

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, mengatakan, pembunuhan berawal dari tersangka berinisial IK dan S yang berasal dari Jakarta memesan angkutan taksi online.

IK memesan jasa korban secara offline dengan tujuan Pangalengan dengan harga yang disepakati sebesar Rp 1,7 juta. Sebelum perjalanan ke Pangalengan, korban dan pelaku menjemput pelaku RK di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pangalengan menggunakan jalur tol Cipularang yang keluar di Tol Gate Seroja.

Sesampainya di Pangalengan, para pelaku kemudian menjemput pelaku RM.

Di tengah jalan, korban kemudian menagih ongkos yang telah disepakati sebesar Rp 1,7 juta. Saat ditagih, para tersangka ini tak mampu membayar ongkos itu.

"Karena tidak bisa membayar salah satu tersangka sepakat untuk menghabisi korban," ungkap Hendra dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020).

2. Korban tewas dipukul dengan kunci Inggris

Masih dikatakan Hendra, para tersangka kemudian mengambil kunci inggris yang ada di mobil korban dan memukul kepala bagian belakang dan dada korban berkali-kali hingga akhirnya korban tewas di tempat.

"Salah satu tersangka memukulkan sebanyak delapan kali ke arah kepala bagian belakang hingga korban meninggal dunia dan korban dibuang ke jurang di Pangalengan," kata Hendra.

Jasad korban ditemukan warga di tebing hutan pinus pada Senin (30/3/2020).

3. Ditangkap di tempat terpisah, peran masing-masing pelaku

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved