Kim Jong Un Dikabarkan Kritis, Sosok Adiknya Ini jadi Kandidat Kuat Gantikan Kepemimpinan Korut

Kuat dugaan, adik perempuan Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong, akan mengambil alih kekuasaan mutlak ini.

AFP/POOL/JORGE SILVA
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. Nama Kim Yo Jong baru-baru ini diperbincangkan. Ia dianggap menjadi kandidat terkuat pemimpin Korea Utara ditengah rumor kondisi Kim Jong Un yang disebut-sebut kritis 

TRIBUNJABAR.ID - Baru-baru ini, beredar kabar bahwa orang nomor satu di Korea Utara, Kim Jong Un, dalam kondisi kritis.

Kim Jong Un diisukan kritis setelah melewati operasi kardiovaskular.

Kini, isu baru muncul, yaitu pengganti Pemimpin Korea Utara bila Kim Jong Un meninggal dunia.

Nama baru pun muncul, yaitu Kim Yo Jong.

Dilansir dari Tribunnews.com, hal ini bermula dari sejumlah pemberitaan internasional yang mengabarkan Kim Jong Un kritis hingga mengalami mati otak setelah operasi jantung.

Belum diketahui secara pasti kebenaran kabar itu, sebab hingga hari ini pihak Korea Utara masih bungkam.

Namun isu kesehatan ini lantas menimbulkan pertanyaan siapa yang akan memimpin Korea Utara bila Kim Jong Un meninggal dunia.

Paket Sembako Diberikan Yon Zipur 9/LLB kepada Masyarakat Terdampak Covid-19

Kuat dugaan, adik perempuan Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong, akan mengambil alih kekuasaan mutlak ini.

Mengutip Vox, Kim Yo Jong baru-baru ini mengambil peran yang cukup menonjol di negara komunis itu. 

Bahkan Kim Yo Jong juga sempat mengeluarkan pendapatnya sendiri dan bertemu dengan sejumlah pemimpin dunia.

Bulan lalu, wanita ini membuat pernyataan publik pertamanya dengan mengecam Korea Selatan sebagai gonggongan anjing yang ketakutan setelah Seoul memprotes latihan militer langsung Korea Utara.

Kekebalan Tubuhnya Memburuh setelah Terapi Radiasi, Seorang Aktris Meninggal Terinfeksi Covid-19

Kemudian pada Maret, Kim Jong Yo secara terbuka memuji Donald Trump karena mengirimi kakaknya surat.

Trump mengatakan dia berharap untuk menjaga hubungan bilateral yang baik dan menawarkan bantuan dalam menangani pandemi virus corona, diberitakan Guardian.

Publikasi pernyataan politik atas nama Kim Yo Jong menggarisbawahi peran sentralnya dalam rezim, menurut Youngshik Bong, seorang peneliti di Institut Studi Korea Utara Universitas Yonsei di Seoul.

"Ini mengungkapkan Kim Jong Un mengizinkannya untuk menulis dan mengumumkan pernyataan pedas tentang Korea Selatan dengan nada pribadi," kata Bong.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved