Sedikit yang tahu di Baleendah dan Ciparay Ada Sentra Peuyeum, Usaha Turun-temurun di Desa Ciheulang

"Saya sudah 20 tahun jadi pembuat peuyeum dan sekaligus menjualnya," kata Maman Kosim (60) di rumahnya di Kampung Leuwibiru, Desa Ciheulang, Ciparay

Tribun Jabar/Januar Pribadi Hamel
Maman Kosim (60) mengocek rebusan singkong untuk bahan peuyeum di rumahnya, Kampung Leuwibiru, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kamis (16/4/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Tak banyak yang tahu di Baleendah dan Ciparay terdapat sentra tapai atau peuyeum.

Biasanya, orang-orang mengetahui oleh-oleh khas Bandung ini diproduksi di Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Para perajin peuyeum itu berada di Desa Ciheulang, Ciparay, yang berbatasan dengan Desa Cikawung, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Di Kedua desa tersebut, banyak warga yang sejak lama sudah membuat peuyeum.

"Saya sudah 20 tahun jadi pembuat peuyeum dan sekaligus menjualnya," kata Maman Kosim (60) di rumahnya di Kampung Leuwibiru, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Kamis (16/4).

Menurut Maman, warga di desanya menjadi perajin peuyeum karena turun-temurun. Maman mengaku belajar dari ayahnya dan langsung mempraktikkannya.

Uden Wahyudin (27) memperlihatkan peuyeum yang sudah diragi di rumahnya, Kampung Leuwibiru, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kamis (16/4/2020).
Uden Wahyudin (27) memperlihatkan peuyeum yang sudah diragi di rumahnya, Kampung Leuwibiru, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kamis (16/4/2020). (Tribun Jabar/Januar Pribadi Hamel)

Bek Persib Bandung Langgar Harapan Keluarga, Victor Iqbonefo: Sekarang Mereka Bangga

Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Sukabumi Juga Rusak Empat Rumah

Keahlian Maman membuat peuyeum sudah pula diturunkan kepada putranya Uden Wahyudin (27). Mereka berdua, kini, bahu-membahu membuat peuyeum kemudian menjualnya.

Perajin peuyeum lainnya, Lala (70), warga Kampung Cigugur, Desa Ciheulang, Kabupaten Ciparay, pun sudah lama memproduksi peuyeum di rumahnya. Dia mengaku menekuni pekerjaan ini sejak 1971.

Lala mengaku belajar sendiri dan langsung praktik untuk membuat peuyeum. Awalnya, dia coba-coba membuat sedikit makanan tersebut. Setelah berhasil, ia baru berani membuat banyak.

"Sebelum membuat sendiri, saya jualan di Pajagalan (Kota Bandung), sebelum pindah ke sini (Desa Ciheulang, Kabupaten Bandung). Saya baru membikin peuyeum sendiri pada 1971," kata Lala di rumahnya, Kamis (16/4/2020).

Sama seperti Maman, Lala mewariskan keahliannya kepada anaknya. Anaknya yang kedua, Ujang sudah bisa membuat peuyeum dan menjualnya.

"Saya punya anak tujuh, hanya saya dan Ujang yang membuat peuyeum," kata Lala.

Menurut Maman, tidak hanya dia dan Lala yang menjadi perajin peuyeum. Di kampung lain, yang masih satu desa, banyak yang membuat makanan ini.

"Di sini hampir semua warganya membuat peuyeum," kata Maman.

VIDEO-Kisah Perjuangan Ujang, Guru di Garut Selatan, Keliling Rumah Murid Saat Masa Belajar di Rumah

Cara Ridwan Kamil Tangani Covid-19 Diapresiasi, Tunjukkan Harmonisasi dengan Pusat

Awalnya, warga di kampung Maman belajar membuat peuyeum ke perajin di Cikawung di Kecamatan Baleendah, berbatasan dengan Desa Ciheulang tempat tinggal Maman.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved