Ikama Jawa Barat Minta Orang Madura Tidak Pulang Kampung Dulu, Harus Jaga Keluarga
Solidaritas nasional harus dimaknai dengan membangun kebersamaan, meningkatkan gotong royong, saling membantu satu dengan yang lain.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Jawa Barat meminta semua orang Madura yang tinggal di Jabar agar menahan diri, tidak mudik ke kampung halaman. Hal itu untuk menekan potensi penyebaran Covid-19.
"Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 agar tidak lebih meluas, kita harus bisa jaga diri, jaga keluarga kita, dan jaga saudara-saudara kita yang ada di kampung," kata Ketua Pembina Ikama Jabar, Akhmad Marjuki, Rabu (8/42020).
Tidak hanya mengimbau, Akhmad Marjuki yang baru terpilih sebagai Wakil Bupati Bekasi itu juga mengajak warga Jabar asal Madura menjadikan pandemi Covid-19 sebagai momentum untuk membangun solidaritas nasional.
"Solidaritas nasional harus dimaknai dengan membangun kebersamaan, meningkatkan gotong royong, saling membantu satu dengan yang lain, tidak saling menyalahkan dan menempatkan diri sesuai tugas masing-masing," katanya.
Lebih lanjut Marjuki mengatakan bangsa Indonesia harus yakin bahwa situasi kritis wabah Covid-19 bakal terlewati. Oleh karenanya, dia pun mengimbau semua masyarakat untuk mendukung langkah-langkah yang sudah dilakukan pemerintah pusat dan daerah lewat gugus tugas penanganan Covid-19.
Marjuki menekankan, dalam menghadapi situasi saat ini, semua pihak tidak boleh melangkah dan mengambil kebijakan sendiri-sendiri. Sebaliknya, harus ada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah agar tidak memunculkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat.
"Pemerintah juga harus memastikan situasi berjalan dengan baik, pasokan pangan tetap terjaga, pelayanan publik tetap berjalan, dan memastikan penanganan pasien terdampak wabah virus corona dapat ditangani dengan baik dan maksimal," tutur Marjuki.
Berdasarkan catatannya, warga Jabar asal Madura yang tergabung dalam Ikama Jabar jumlahnya mencapai 500ribu orang. Mayoritas dari mereka merupakan pekerja informal.
Dia pun kembali mengimbau semua warga Jabar asal Madura taat kepada imbauan pemerintah pusat dan daerah.
"Kapan lagi kita membantu program pemerintah untuk bisa memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Kita juga harus sayang dengan keluarga, anak, dan istri kita. Tidak lupa juga, harus sayang dengan pemerintah Indonesia di mana kita tinggal saat ini," tuturnya.
• Selama Pandemi Corona, Pemudik Masuk Jawa Barat Sudah Mencapai 200 Ribu Orang
• BIJB Kertajati Tetap Buka Walau Tanpa Penerbangan, Ini Alasan Direktur Utama
Marjuki juga mengingatkan siapap un untuk tidak memanfaatkan momentum dalam situasi kritis ini, apalagi menyebarkan berita-berita hoaks yang bakal semakin memperkeruh suasana.
"Situasi ini harus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran diri kita sendiri dengan saling membantu, meningkatkan persatuan, dan saling bekerja sama. Yakinlah bangsa ini akan mampu menghadapi musibah dan seluruh persoalan yang dihadapi negeri ini," ucapnya. (*)