Di Wabah Virus Corona, Ratusan Sopir Angkot di Garut Berunjukrasa
Ratusan sopir angkutan umum jurusan Terminal Guntur-Kadungora menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, Senin (
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ratusan sopir angkutan umum jurusan Terminal Guntur-Kadungora menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, Senin (6/4/2020).
Padahal pemerintah sudah mengimbau agar tak ada aksi keramaian di tengah pandemi virus corona.
Para sopir menuntut pemerintah menertibkan kendaraan plat hitam yang sering menarik penumpang.
• Petakan Sebaran Virus Corona di Indonesia, Jokowi Ingin Tes Swab dan Rapid Dipercepat
Para sopir menyebut, sudah tiga bulan kendaraan preman atau omprengan itu sering beroperasional. Mobil-mobil itu mengangkut penumpang dari Garut Kota sampai ke Kadungora.
Ketua Organda Garut, Yudi Nurcahyadi, mengatakan, aktivitas mobil omprengan itu sudah meresahkan para sopir angkot. Padahal mobil-mobil itu tak memiliki izin trayek dan seenaknya mengangkut penumpang.
"Para sopir sudah lama melaporkan. Tapi tidak ada tindakan dari pihak terkait," ucap Yudi, Senin (6/4/2020).
Yudi menyebut, para sopir angkot menuding pihak terkait melakukan pembiaran. Aksi ke jalan yang dilakukan para sopir merupakan puncak kekesalan.
"Mereka spontan turun ke jalan karena sudah gerah dengan aktivitas kendaraan ilegal itu," katanya.
Banyaknya angkutan ilegal itu, lanjutnya, karena terdapat penumpang dari pabrik di Kecamatan Leles. Aktivitas di kawasan pabrik juga masih normal seperti hari biasanya.
• Jumlah Positif Covid-19 di Indonesia Meningkat, Penutupan Objek Wisata di Majalengka Diperpanjang