Pakar Sebut Tidak Ada Bukti Cuaca dan Geografis Indonesia Hambat Penyebaran Virus Corona

Ternyata cuaca dan letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dan beriklim tropis tidak terbukti menghambat penyebaran virus corona.

Editor: Theofilus Richard
EPA-EFE/STR via Kompas.com
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

"Yang dapat kita (pemerintah dan masyarakat) andalkan dan lakukan secara langsung berdasar potensi (resources) yang ada. Seperti gerakan membiasakan cuci tangan, pemakaian masker kain dan menjaga jarak," paparnya.

Selain itu tidak menjadikan temuan penelitian terkait geografis dan cuaca panas sebagai dasar rekomendasi.

"Tapi bisa tetap menyampaikan temuan dimaksud untuk diketahui saja dan menjadi "bonus" Indonesia. Namun strategi risk communication yang dilakukan haruslah yang tidak melemahkan upaya pencegahan," ungkapnya.

Akibat Wabah Virus Corona, Ribuan Peternak Ayam di Ciamis Terancam Gulung Tikar

Penjelasan WHO

Penjelasan dari WHO seperti dikutip dari web resmi sejauh ini menyebutkan bahwa memaparkan diri di bawah sinar matahari atau ke suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat celcius tidak mencegah penyakit Covid-19.

"Anda masih dapat terkena Covid-19 tidak peduli seberapa cerah atau panas cuacanya. Negara-negara dengan cuaca panas telah melaporkan kasus Covid-19. Untuk melindungi diri Anda, pastikan Anda sering membersihkan tangan dan teliti serta menghindari menyentuh mata, mulut, dan hidung Anda," bunyi pernyataan WHO.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, virus corona tak kuat bertahan di cuaca Indonesia yang cenderung panas.

"Dari hasil modelling kita yang ada, cuaca Indonesia, ekuator ini yang panas dan juga itu untuk Covid-19 ini enggak kuat," kata Luhut dikutip dari Kompas.com Kamis (2/4/2020).

Selain Menko Luhut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga menyebutkan, kondisi cuaca atau iklim serta kondisi geografi kepulauan di Indonesia, relatif lebih rendah risikonya untuk berkembangnya wabah Covid-19.

"Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa dengan suhu rata-rata berkisar antara 27 hingga 30 derajat celsius dan kelembapan udara berkisar antara 70-95 persen, dari kajian literatur sebenarnya merupakan lingkungan yang cenderung tidak ideal untuk outbreak Covid-19," kata Dwikorita.

(Kompas.com/Ardito Ramadhan/Rakhmat Nur Hakim/Mela Arnani)

Bupati Kuningan Perluas Area Pemberlakuan Karantina Wilayah Parsial

Sumber: Kompas
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved