Indag Jabar Perintahkan Pembersihan Pasar dan Pusat Perbelanjaan untuk Cegah Corona
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Provinsi Jawa Barat selain melakukan sejumlah langkah untuk menjamin
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Provinsi Jawa Barat selain melakukan sejumlah langkah untuk menjamin ketersediaan bahan pokok masyarakat di tengah situasi pandemi virus corona Covid-19, juga memastikan kebersihan dan kesehatan di pusat perbelanjaan di Jawa Barat.
Kepala Dinas Indag Jabar, Mohamad Arifin Soedjayana, mengatakan di pasar tradisional, contohnya, dilakukan pembersihan lingkungan pasar, penyemprotan disinfektan, dan penyediaan sarana pencuci tangan. Di pusat perbelanjaan modern pun dilakukan hal serupa ditambah pengecekan suhu tubuh pengunjung.
"Penyemportan ini sudah dilakukan pada jam masa operasional pasar, antara jam 03.00 dan 04.00. Ini dilakukan dan sudah diperintahkan kepada bupati dan wali kota, juga indag di 27 kabupaten dan kota untuk melakukan penyemprotan ini," kata Arifin saat meninjau Pasar Sederhana Kota Bandung mendampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Rabu (18/3/2020).
• Besok, Skuat Persib Bandung Mulai Latihan Persiapan Lawan Persita Tangerang
Arifin menambahkan, guna menekan potensi penyebaran corona, khususnya di pasar-pasar tradisional, pihaknya juga sudah memberikan intruksi kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan penyemprotan desinfektan di pusat-pusat perbelanjaan.
Arifin mengatakan mengenai bahan kebutuhan pokok masyarakat, pihaknya mengambil sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah terhambatnya distribusi maupun kelangkaan di Jabar.
Langkah antisipasi yang diambil pihaknya, di antaranya menambah titik pemantauan bahan pokok hingga 10 titik yang tersebar di Jabar untuk mendapatkan data yang lebih akurat terkait ketersediaan maupun harga bahan pokok.
Pengecekan rutin pun dilakukan terhadap distribusi bahan pokok yang masuk ke Jabar. Terlebih, kata Arifin, hampir sekitar 50 persen bahan pokok di Jabar, khususnya Bandung Raya, didatangkan dari luar Jabar.
"Kemudian akan turun ke gudang pasar modern. Kita akan lakukan supaya kita tenang lah yah kalau melihat posisinya di gudang modern," ujar Arifin.
• Ketua DPRD Cianjur Meminta 5 Pejabat PDAM yang Pulang dari Luar Negeri Dikarantina Dulu
Berdasarkan hasil pemantauan bersama Gubernur, kata Arifin, ketersediaan bahan pokok aman.
Meski begitu, dia mengakui bahwa gula pasir mengalami kenaikan harga hingga Rp17.000 per kilogram. Menurutnya, kondisi tersebut akibat belum masuknya suplai gula pasir dari importir dan distributor.
"Mudah-mudahan dengan adanya izin impor gula kristal baru ini, Minggu ketiga bulan Maret mudah-mudahan bisa normal di angka Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per kilogram," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/emil-sederhana.jpg)