SMA di Indramayu Mulai Terapkan Metode Belajar Online, Saatnya Orang Tua Jadi Guru di Rumah
Siswa-siswi di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu mulai memberlakukan kegiatan belajar mengajar via daring atau jarak jauh.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU- Siswa-siswi di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu mulai memberlakukan kegiatan belajar mengajar via daring atau jarak jauh.
Hal tersebut sesuai dengan surat edaran yang dibuat oleh pemerintah pusat dan provinsi yang menganjurkan sekolah-sekolah untuk mengalihkan metode belajar dari rumah.
Kepala SMA Negeri 1 Sindang, Sulkhin turut mendukung kebijakan tersebut.
Menurut Sulkhin, upaya apapun mesti dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 agar tidak meluas.
"Kami yang di lapangan suka dan tidak suka dan harus dilakukan, karena penyebaran virus sendiri itu antarmanusia. Jika dikumpulkan, kami di sini ada 1.300 orang. Kalau satu terkena, semua juga ikut kena," ujarnya kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Senin (16/3/2020).
Adapun untuk metode belajar, ucap Sulkhin, akan dipusatkan melalui grup WhatsApp kelas masing-masing.
Di sana guru-guru akan memantau kegiatan belajar mengajar dengan memberikan materi dan tugas yang mesti dikerjakan oleh siswa dari sekolah.
• Sekolah di Cimahi Diliburkan Mulai Besok, Hari Ini Masih Upacara, Berikut Imbauannya
• Takut Corona, Sempat Panic Buying di Bandung Raya, Ternyata yang Borong Sembako Orang Kaya
Di minggu pertama materi yang akan diberikan meliputi materi-materi terkait virus corona, seperti apa itu virus corona, bagaimana pencegahannya, serta edukasi agar anak menerapkan prilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Di minggu kedua, para siswa baru melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang sudah dijadwalkan seperti biasa.
Sulkhin berpendapat, meski terbilang baru, belajar mengajar melalui metode ini tidak akan menghambat kegiatan belajar anak.
Pasalnya, yang terdampak akibat fenomena ini hanya siswa-siswi kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sementara bagi siswa-siswi kelas X dan XI mereka memang akan diliburkan.
Dalam hal ini, peran orang tua sangat berpengaruh khususnya terhadap mental anak-anak agar mental belajar mereka tidak kendor akibat kebijakan tersebut.
Orang tua diminta untuk bisa protektif dan menjadi guru di rumah dalam membimbing anak-anaknya, para orang tua pun akan dipandu oleh guru-guru mesti tidak bertatap muka langsung.
Kendati demikian, untuk jadwal ulang UNBK pihaknya hingga saat ini belum bisa memastikan dan masih menunggu kebijakan selanjutnya dari pemerintah.
"Kita diliburkan mulai tanggal 16-28 Maret, sedangkan 30 Maret itu seyogyanya UNBK untuk SMA, apakah itu akan dijadwal ulang atau seperti apa kita masih menunggu," ujar dia.
"Yang pasti untuk SMK itu yang seharusnya hari ini ditunda, apakah nanti tanggal 30 itu untuk SMK dan untuk SMA diundur atau serentak itu tergantung kebijakan dari pusat," lanjut Sulkhin.