Pemerintah Bakal Rugi, Perangkat Desa di Kuningan Ancam Tak Setorkan Uang Pajak, Ini yang Diminta!

Masa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia(APDESI), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengancam tak menyetorkan uang pajak

Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Ahmad Ripai
Massa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengancam tak menyetorkan uang pajak dari setiap warga. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Masa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengancam tak menyetorkan uang pajak dari setiap warga.

Hal itu akan dilakukan jika pemerintah daerah tidak bisa melakukan aktifasi BPJS bagi perangkat desa.

"Kami akan setop tak bayar pajak," ungkap Muhamad Muhtarom, Kasi Pelayanan di Kantor Desa Cikandang, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Senin, (9/03/2020).

Pemerintah sudah selayaknya, kata dia, memberikan pelayanan maksimal terhadap perangkat desa.

Terlebih dengan posisi sekarang ini, komposisi perangkat desa itu sebagai pejuang pajak.

Masih Banyak Rumah Sakit Rujukan di Jabar Belum Miliki Alat Lengkap Hadapi Pasien Terduga Corona

"Sudah mah nista sebagai pejuang pajak. Kalangan perangkat rata-rata lulusan sarjana ini, hanya sebagai cukong pemerintah," tandas dia.

Mereka menuntut pemerintah bertanggungjawab terhadap nasib para perangkat daerah.

"Mana tanggungjawab dan pemerintah. Mana tugas dewan yang baru -baru mendapat tunjungan perumahan sebesar Rp. 12 juta perbulan," jelas dia.

Suasana demo yang sempat memanas, kontan mendapat pengawalan dari petugas keamanan polres kuningan.

"Di sini kami tidak anarkis, melainkan hanya minta kepastian dalam aktifasi BPJS," sebut orator tadi.

Demo Kepala Desa

Ratusan Kepala Desa dan Pamong Desa melakukan aksi di halaman Gedung DPRD Kuningan. Alasan mereka melakukan demo, akibat tidak aktifnya kartu BPJS sejak awal tahun 2020 hingga saat ini.

"Kami mendesak kepada anggota dewan bisa bekerja. Terutama dalam aktifasi BPJS untuk kebutuhan masyarakat semua," ucap Ade Salah Seorang Pamong Desa Margasari, Kecamatan Luragung, saat berorasi tadi. Seni, (9/03/2020).

Dia menyebutkan, pihak BPJS, seharusnya tidak sepihak dalam memberikan pelayanan melalui peraturan.

"Ketidakaktifan kartu BPJS kami miliki itu jelas sepihak, mana dan kapan mereka melakukan sosialisasi," terang orator tadi.

Kisah Fei Febri Temukan Passion di Bidang Lingkungan, Kini Jadi Direktur Bank Sampah Bersinar

Di samping itu, pendemo juga menuntut paksa kepada anggota dewan, untuk memberikan jawaban dan kepastian. Sebab, datang dan melakukan aksi ini. Tentu akan menjadi pertanyaan orang rumah.

"Tidak tahu menahu, pulang dari sini. BPJS harus sudah aktif, " kata Ade seraya menambahakan, dirinya akan malu, ketika ditanya apa hasil demo tadi oleh warga desa setempatnya.

Kerugian akibat tindakan BPJS sepihak, itu terjadi bukan kepada kepala desa dan aparat saja. Melainkan, kerugian ini berdampak pada masyarakat luas.

"Tolong pak dewan, usahakan BPJS untuk mengaktifkan kartu kami semua," jelas dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved