Pembukaan Jalan Poros Tengah Garut Tuai Protes, Ancam Merusak Habitat Satwa Liar

Pembukaan jalan poros tengah yang menghubungkan Kecamatan Cilawu dengan Banjarwangi kembali menuai protes.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Seekor macan tutul tertangkap kamera sedang beraktivitas di kawasan hutan Gunung Cikuray. Pembangunan jalan poros tengah Garut disebut akan merusak kawasan hutan lindung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pembukaan jalan poros tengah yang menghubungkan Kecamatan Cilawu dengan Banjarwangi kembali menuai protes.

Selain dari warga, aktivis lingkungan juga menyeroti pembangunan jalan baru tersebut.

Ketua Badan Pembina Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat, Dedi Kurniawan, menyebut pembangunan jalan itu akan merusak kawasan hutan lindung.

Pemkab Garut Bikin Jalan Poros Tengah, Namun Malah Diprotes Warga, Ternyata Ini Masalahnya

Hutan yang dikelola Perum Perhutani itu juga masih jadi habitat satwa.

"Tanpa ada proses pinjam pakai kawasan, Pemkab Garut membangun jalan di sana. Sudah menabrak kawasan hutan lindung di Gunung Cikuray yang dikelola Perum Perhutani ADM Garut dan Tasik. Soalnya sebagian jalan itu ada di lahan Perhutani," ujar Dedi, Senin (24/2/2020).

Penggunaan lahan hutan untuk pembangunan jalan, tuturnya, harus dilakukan dengan mekanisme pinjam pakai kawasan.

Prosesnya harus dilakukan kajian terlebih dahulu sebelum izin keluar.

"Dari data yang dikumpulkan kawan-kawan di Garut, belum ada izin pinjam kawasan. Sudah melanggar peraturan menteri lingkungan hidup," katanya.

Jembatan di Jalur Vital pada Jalur Poros Tengah Timur Patah, Polisi Lakukan Pengalihan Arus

Kawasan hutan yang akan dibangun jalan, lanjutnya, jadi habitat satwa dilindungi.

Seperti macan tutul, owa jawa, elang jawa, merak hijau, dan surili.

Pihaknya memiliki bukti adanya satwa dilindungi di kawasan tersebut.

"Ada foto dari kamera yang dipasang di kawasan itu. Hasilnya menangkap foto satwa dilindungi seperti macan tutul," ucapnya.

Selain satwa dilindungi, kawasan hutan yang akan dibangun jalan juga menjadi daerah tangkapan air.

Yakni Sungai Cikaengan yang bermuara di Pantai Selatan Garut dan Sungai Ciwulan yang mengalir ke Tasikmalaya dan bermuara di pantai selatan Tasikmalaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved