TPT Pinggir Jalan Raya Limbangan Garut Ambruk Sesaat Setelah Gempa, Ancam Bangunan Sekolah
Tembok penahan tanah (TPT) di pinggir Jalan Raya Limbangan ambruk sesaat setelah terjadi gempa.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dedy Herdiana
"Longsor terjadi setelah ada gempa pukul 07.57. Setelah TPT retak, lalu ambrol ke pinggir jalan," kata Tubagus.
Kasatlantas Polres Garut, AKP Asep Nugraha, mengatakan, material TPT yang ambruk tak menganggu arus lalu lintas di jalan nasional itu.
Petugas sudah melakukan evakuasi material longsor. Batu dan tanah dari TPT yang ambruk hanya menutup bahu jalan sekitar satu meter.
"Tak ganggu arus lalu lintas kendaraan dari arah Bandung ke Tasikmalaya atau sebaliknya. Tidak sampai ke badan jalan materialnya," ujar Asep.
Asep menambahkan, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Petugas di lapangan dapat melakukan evakuasi dengan cepat.
"Proses evakuasi material TPT tidak akan mengganggu lalu lintas. Jadi kendaraan dari dua lajur masih normal," katanya.
Ia menduga, ambruknya TPT di bawah Perum Pondok Indah Palasari Cijolang itu karena konstruksi bangunan kurang kuat.
Ditambah intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.
"Warga sekitar bilang sudah dua kali longsor. Sebelumnya kecil longsorannya. Sekarang lebih besar karena panjangnya sampai 50 meter," ucapnya.
Kepala Desa Cijolang, Deden Zaenal Muttaqin, menyebut TPT yang ambruk itu akan kembali dibangun.
Namun ia belum bisa memastikan waktu pembangunannya.
"Saya belum ketemu dengan pemilik Perumahan Palasari Cijolang. Soalnya dari pihak pengembang yang harus bangun TPT lagi," kata Deden.
Jika terlalu lama dibiarkan, tuturnya, akan membahayakan bangunan SMPN 3 Limbangan. (firman wijaksana)