Tak Ada Air Mancur di Taman Sri Baduga, Jumlah Wisatawan di Purwakarta Turun
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengakui perekonomian masyarakat menurun akibat tidak adanya pertunjukan air mancur di Taman Sri Baduga.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA- Taman Sri Baduga (Situ Buleud) masih menjadi andalan pendongkrak perekonomian masyarakat di Purwakarta. Kawasan ini juga menjadi penyumbang terbesar wisatawan.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengakui perekonomian masyarakat menurun akibat tidak adanya pertunjukan air mancur di Taman Sri Baduga.
"Kami sedang rumuskan upaya agar ketersediaan air di Taman Sri Baduga ini tetap terjaga di musim kemarau dan berlangsung pertunjukan air mancur setiap pekan," ujarnya di Purwakarta, Kamis (20/2/2020).
Ketika air mancur beroperasi, Anne Ratna Mustika menyebut perekonomian masyarakat pun bakal ikut berkembang, seperti pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Ada upaya mencari sumber air lain sebagai penyuplai ke Situ Buleud. Ke depan kami akan gunakan sumber air dari tempat lain untuk mengair air mancur ini dan tidak mengandalkan saluran irigasi saat ini," ucapnya seraya mengatakan terkait pipanisasi dengan mengambil air dari Waduk Jatiluhur.
• Sekitar Situ Buleud Sering Banjir, Pemkab Purwakarta Anggarkan Rp 2,9 Miliar Perbaiki Gorong-gorong
• Pertunjukan Air Terjun Taman Situ Buleud Purwakarta Dihentikan Sementara, Warga Kecewa
"Upaya ini masih kami bahas," katanya.
Menurut dia, adanya sumber baru sebagai penyumplai air ke Situ Buleud, pertunjukan air mancur bisa terus beroperasi dalam kondisi cuaca apapun.
Artinya, meski cuaca sedang kemarau, Situ Buleud tidak akan mengalami kekurangan air.
"Kami targetkan wisatawan di 2020 3 juta pengunjung. Sebab 2019 jumlah wisatawan mencapai 2,8 juta pengunjung," ujarnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/air-mancur-purwakarta_20160110_063615.jpg)