Sebut Kerajaan Galuh Tidak Ada, Ridwan Saidi Ditantang ke Ciamis, Emil Jengkel Minta Babe Minta Maaf
Omongan budayawan Ridwan Saidi yang mengtatakan tidak ada Kerjaan Galuh dan Galuh berarti brutal mendapat reaksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Di tengah berlangsungnya aksi, tiba-tiba Bupati Ciamis DR H Herdiat Sunarya MM dan Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra serta sejumlah pejabat lainnya langsung mendatangi massa.
Bupati Herdiat pun didaulat untuk menyampaikan sikapnya.
Aksi massa yang berlangsung di Alun-Alun Ciamis Jumat siang berlangsung di bawah pengamanan petugas polisi dan TNI yang dipimpin langsung Kompol Ari A Wibowo.
Tak hanya akan menuntut Ridwan Saidi secara hukum, Bupati Herdiat juga meminta Ridwan Saidi untuk membeberkan dasar-dasar dan bukti-bukti kenapa Ridwan Saidi begitu vulgar menyebutkan di Ciamis tidak ada kerajaan.
“Padahal dari hasil penelitian para ahli dan banyak bukti-bukti bahwa di Ciamis ini pernah ada kerajaan yang berjaya yakni Kerajaan Galuh. Banyak peninggalan sejarahnya, banyak buktinya,” tegasnya.
“Sungguh kita terusik ketika galuh disebut brutal. Padahal dalam bahasa Sansekerta galuh itu artinya permata. Saya bangga dengan galuh. Tiap hari saya selalu pakai pin galuh ini. Galuh bagi kami adalah suatu kebanggaan,” ujar Bupati Herdiat sembari memperlihatkan pin galuh yang terpakai di dadanya.
• Detik-detik 238 WNI Dipulangkan dari Natuna Setelah 14 Hari Jalani Observasi, Suasananya Mengharukan
Namun di tengah upayanya membangkitkan semangat galuh tersebut, kata Bupati Herdiat, kini muncul ucapan dari tokoh yang mengusik harga diri warga Tatar Galuh Ciamis.
Menyikapi kejadian tersebut Bupati Herdiat meminta warga Tatar Galuh Ciamis untuk bersabar, jangan sampai bersikap berlebihan, apalagi sampai brutal.
Pada kesempatan tersebut Bupati Herdiat dan Wabup Yana D Putra juga didaulat untuk menandatangani petisi di atas hamparan spanduk.
Menurut Aip Sarifudin, salah seorang pengunjuk rasa, warga Ciamis akan terus bersikap menyatakan keterusikannya atas pendapat Ridwan Saidi yang mengundang kontroversial tersebut.
• Sikapi Kehebohan Kerajaan Baru, Tokoh Budaya dan Para Kabuyutan Ciamis Lahirkan Deklarasi Galuh
• Sikapi Hebohnya Kerajaan dan Keraton Baru, Kabuyutan se Tatar Galuh Akan Berkumpul di Ciamis