Berpotensi Tersebar Virus Corona Dinkes Jabar Waspada, Ini 5 Langkah Antisipasi yang Perlu Dilakukan
Dinkes Jabar menyatakan tidak ada laporan kasus warganya yang terkena virus corona (2019-nCov) di Jabar sampai Jumat (24/1/2020).
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyatakan tidak ada laporan kasus warganya yang terkena virus corona (2019-nCov) di Jabar sampai Jumat (24/1/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, mengatakan walau Komite Emergensi International Health Regulation (IHR) pada Kamis (23/1) menyatakan pneumonia akibat novel coronavirus ini bukan keadaan yang membahayakan kesehatan manusia, namun kewaspadaan dan upaya pencegahan tetap diperlukan.
“Sampai dengan tanggal 23 Januari belum ditemukan ada penderita pneumonia terkonfirmasi akibat novel coronavirus di Indonesia. Tapi Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan edaran kepada setiap pemda agar meningkatkan kewaspadaan,” ujar Berli melalui ponsel, Jumat (24/1).
• RSHS Siap Terima Pasien Terjangkit Virus Corona, Imbau Warga Waspada, Gejala Seperti Flu Biasa
Menurutnya, provinsi dengan karakteristik seperti Jabar berpotensi terpapar berbagai macam virus.
Jabar merupakan destinasi favorit bagi wisatawan asing seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.
Selain itu, Jabar juga menjadi lokasi proyek kereta api cepat Bandung-Jakarta yang memiliki banyak pekerja berasal dari Cina yang merupakan negara asal virus ini.
Diketahui, kelima negara yang sudah terpapar corona virus adalah Cina, ditambah Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat.
“Dilaporkan telah ada 16 petugas layanan kesehatan terinfeksi. Tidak menutup kemungkinan Jabar bisa terpapar,” kata Berli.
• Hati-hati, Ular Welang Ternyata Menularkan Virus Corona ke Manusia, Riset Terbaru Menunjukkan
Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan telah melakukan tiga hal penting.
Pertama, koordinasi dan pemberian informasi antar sektor terkait laporan dan penanganan kasus suspek pneumonia akibat novel coronavirus.
Kedua, membuat surat edaran kewaspadaan kepada rumah sakit, puskesmas dan klinik untuk meningkatkan kewaspadaan, penanganan dan rujukan dalam penanganan kemungkinan pasien novel coronavirus.
Ketiga, memberikan informasi seterang mungkin dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media, termasuk di media sosial.
Berli merekomendasikan masyarakat tidak panik sambil tetap waspada dan mengurangi risiko penularan virus melalui langkah-langkah responsif dan cepat.