Bawa Mobil ke Tebing Keraton Tak Bisa Sampai Pintu Masuk, Pilihannya Jalan Kaki atau Naik Ojek
Penyedia jasa transportasi roda dua alias ojek di sekitar tempat wisata Tebing Keraton di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penyedia jasa transportasi roda dua alias ojek di sekitar tempat wisata Tebing Keraton di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, ketiban untung dari jasa mengantar wisatawan.
Tebing Keraton ini berada tepat di jajaran Patahan Lembang yang memanjang dari timur ke barat di utara Bandung.
Patahan Lembang merupakan patahan besar di Jabar mengelilingi utara Bandung. Panjang patahan mencapai 29 KM. Patahan ini berpotensi memicu gempa.
Nah, untuk menuju Tebing Keraton, wisatawan yang membawa roda empat tidak bisa membawa kendaraannya langsung ke tempat tiket masuk.
• Ratusan Orang Penuhi Masjid Islamic Centre Indramayu, Khusyuk Tunaikan Salat Gerhana Matahari
Melainkan harus menyimpan kendaraannya di pertigaan jalan utama. Jaraknya menuju tempat tiket sekitar 1 km. Bagi yang membawa motor, bisa langsung ke area tempat tiket masuk.
"Lumayan banyak lah yang datang. Sehari saya bisa empat kali mengantar wisatawan," ujar Oman (45) pengojek, warga Desa Ciburial ditemui di area gerbang masuk wisata, Kamis (26/12/2019).
Puncak kunjungan wisata terjadi pada Selasa (24/12/2019) dan Rabu (25/12/2019). Dua hari itu, banyak wisatawan yang membawa roda empat. Satu kendaraan bisa empat hingga enam orang.
"Satu kali mengantar biayanya Rp 30 ribu per orang. Waktu dua hari sebelum hari ini mah banyak banget yang datang," ujar Oman, yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang.
• Anak Bupati Majalengka Simak Tuntutan Jaksa, Kasus Penembakan terhadap Kontraktor
Meski begitu, banyak juga wisatawan yang memilih jalan kaki dari tempat penyimpanan mobil ke area wisata. Waktu tempuhnya kurang dari 30 menit. Jalanya juga sudah beton dan rindang karena di kiri dan kanan jalan banyak pohon.
Hal senada dikatakan Rendi (26). Sejak wisata itu dibuka, sudah disepekati bahwa pengguna roda empat tidak bisa langsung masuk ke area parkir wisata. Hal itu untuk memberikan peluang usaha bagi warga sekitar.
"Penghasilannya lumayan bagi pemuda-pemuda di sini. Libur Natal dan Tahun Baru ini memang banyak pengunjung, saya bisa mengantar lebih dari empat kali dalam sehari," ujarnya.
Tarif sekali antar kata dia, mencapai Rp 30 ribu per orang. Ada juga yang menawarkan biaya antar lebih murah. Bagi sebagian wisatawan yang membawa mobil, biaya mengantar terbilang mahal.
"Memang memberdayakan warga sih, tapi kalau tarifnya dipatok Rp 30 ribu rasanya kemahalan. Kalau tidak mau pakai ojek sih paling jalan kaki," kata Dina (35), pengunjung asal DKI Jakarta yang menghabiskan liburan di Kota Bandung.
• Masih Soal Lobster, Edhy Prabowo Kunjungi Keramba Pembudidayaan Lobster di Lombok
Dina yang datang bersama orang tuanya memilih berjalan kaki dari tempat parkir mobil. Apalagi, udara segar dan rimbun dengan pohon.
"Kalau saya sih pilih jalan kaki, jalannya juga bagus dan tidak panas," kata dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bawa-mobil-ke-tebing-keraton-tak-bisa-sampai-pintu-masuk-pilihannya-jalan-kaki-atau-naik-ojek.jpg)