Koran Bekas Disulap Jadi Karya Bernilai Jual, Praktik Daur Ulang Limbah Kertas
Praktik karya daur ulang limbah kertas koran dan praktik aktivasi akun digital Cihampelas Mandiri digelar di Masjid
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Praktik karya daur ulang limbah kertas koran dan praktik aktivasi akun digital Cihampelas Mandiri digelar di Masjid Jami Mungsolkanas, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Rabu (27/11/2019).
Aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Telkom di lingkungan RW 05, Kelurahan Cipaganti, Kota Bandung.
"Tujuan acara ini ialah untuk merawat semangat menuju RW 05 bebas sampah, menuju RW 05 Go Digital, dan mewujudkan cita-cita bersama menuju kampung wisata daur ulang," kata Sulaeman selaku pelaksana acara tersebut, Rabu (27/11/2019).
Sulaeman mengatakan bahwa pesertanya ialah dari kalangan ibu-ibu yang terdiri 30 orang. Saat ditanya terkait penggunaan sampah koran, Sulaeman mengatakan bahwa umumnya koran bekas akan dibuang, sementara masih bisa digunakan untuk barang kerajinan yang bisa berfungsi dan memiliki nilai jual.
• Aa Umbara Pastikan Hadirnya Lotte Grosir Padalarang Takkan Menggerus Pasar Tradisional
"Daripada dibuang, sebaiknya digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun sebagai hiasan seperti tempat tisu, tempat alat tulis, dan alat lainnya," katanya.
Sulaeman juga berharap, Cihampelas Mandiri bisa berubah menjadi kampung daur ulang yang nantinya dijadikan tempat wisata. Mengingat wilayah Cihampelas merupakan wilayah yang banyak dikunjungi wisatawan.
Sebagai program jangka panjang, Ia berharap ada toko kecil yang khusus menjual produk daur ulang. Sehingga, wisatawan bisa dengan mudah membeli oleh-oleh dari toko tersebut.
Tujuan lain dari kegiatan tersebut ialah menjadikan wilayah tersebut sebagai wilayah percontohan serta membantu Pemerintah dalam menjaga lingkungan supaya bersih dari sampah.
M Tatang, selaku pemateri workshop daur ulang dan juga sebagai pemrakarsa Cilas menambahkan bahwa sudah ada sekira 100 jenis produk yang terbuat dari bahan daur ulang.
"Harganya dimulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 350 ribu. Produknya itu, ada yang dijadikan pajangan hiasan rumah, ada juga yang dijadikan menjadi tempat tisu, alat tulis dan lainnya. Keuntungannya, dibandingkan kita menggunakan rotan, harus menunggu lama, kalau menggunakan koran,bisa cepat pengerjaannya," katanya.
• BHAYANGKARA FC VS AREMA FC, Live Streaming Indosiar, Eks Persib Bandung Andalan Singo Edan Absen
Tatang sendiri sudah menekuni kegiatan daur ulang tersebut sejak tahun 2010. Awalnya, Ia kurang percaya diri jika produk hasil karyanya harus dijual. Namun, setelah diriset oleh beberapa mahasiswa, maka timbullah rasa percaya dirinya untuk mendirikan bendera dan memasarkan produk daur ulang tersebut.
Kepada peserta workshop daur ulang tersebut, Ia berharap tidak hanya sekadar mengetahui cara pembuatan dan bisa, tapi harus ditekuni.