Hari Guru Nasional
Mengingat Lagi Rohayatun, Guru di Kuningan Urusi Bocah Tak Mampu, Ajak Bersekolah, Belikan Seragam
Di momen Hari Guru Nasional ini, alangkah baiknya kita mengingat dan mengapresiasi lagi jasa guru.
Menurut Atun Rohayatun, Jodi sering terlihat jajan di sekitar sekolah dan mengenakan pakaian kotor.
Dari situlah guru-guru berinisiatif mengajak Jodi bersekolah di SD tersebut.

"Pas mau diajak sekolah itu Jodi datang agak siang, padahal biasanya pagi," ujar Atun Rohayatun.
Saat itu, menurut dia, Jodi sempat menolak. Namun, Atun Rohayatun berdalih jajanan yang dibeli Jodi dibawa masuk ke sekolah.
Jodi pun menurutinya dan mengikuti Atun untuk masuk ke dalam sekolah hingga kemudian dimandikan karena mengakui belum mandi.
Selanjutnya Jodi pun dipakaikan seragam dan diberi makan. Atun Rohayatun mengatakan, saat itu Jodi sangat lahap menyantap makanannya.
"Saya antar dia pulang, karena ingin bilang ke neneknya agar besok Jodi sekolah lagi," kata Atun Rohayatun.
• Cerita Lengkap Sopir Antar Orang Tua Endingnya Masuk Kuburan dan Tidur di Nisan
Namun, Atun mengaku terkejut melihat kondisi rumah Jodi yang dinilai memprihatinkan itu.
Pasalnya, rumah berukuran kira-kira 3 x 6 meter itu hanya disangga tiang kayu.
Atap plafonnya juga tampak berlubang di sana-sini sehingga dipastikan membuat air hujan mudah masuk ke dalam rumah.
Rumah yang berada di atas bukit itu pun harus ditempuh dengan berjalan kaki karena melewati jalan setapak.
"Enggak ada lemari di rumah itu, baju-bajunya bertumpuk di kamarnya," ujar Atun Rohayatun. (TribunJabar.id, Ahmad Imam Baehaqi)
• Hidup Bocah SD di Kuningan Memprihatinkan, di Rumah Tak Ada Toilet dan Air, Makannya Nasi Garam
Tiap Pagi Lihat Anak-anak Sekolah, Sang Guru Pun Iba
Ramai di media sosial mengenai unggahan yang berisi kisah seorang bocah yang pergi ke sekolah menggunakan baju kotor dan tanpa alas kaki.
Unggahan tersebut juga menunjukkan bocah itu tinggal jauh, di atas perbukitan, terpencil, dan dalam kondisi memprihatinkan.