Hari Guru Nasional

Mengingat Lagi Rohayatun, Guru di Kuningan Urusi Bocah Tak Mampu, Ajak Bersekolah, Belikan Seragam

Di momen Hari Guru Nasional ini, alangkah baiknya kita mengingat dan mengapresiasi lagi jasa guru.

Editor: Yongky Yulius
tribunjabar/ahmad imam baehaqi
Atun Rohayatun (kiri) saat menyisir rambut Jodi (kanan) sebelum masuk kelas SDN Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Rabu (31/7/2019). 

Informasi tersebut pertama kali diunggah oleh akun media sosial Instagram milik @rohayatun7 pada Senin (22/7/2019).

Rohayatun, pengunggah video itu adalah gurunya sendiri, mengunggah tiga buah foto dan dua buah video berdurasi 60 dan 48 detik.

Atun Rohayatun (kiri) saat menyisir rambut Jodi (kanan) sebelum masuk kelas SDN Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Rabu (31/7/2019).
Atun Rohayatun (kiri) saat menyisir rambut Jodi (kanan) sebelum masuk kelas SDN Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Rabu (31/7/2019). (tribunjabar/ahmad imam baehaqi)

Dalam keterangan gambar ia juga menuliskan kondisi muridnya yang sangat memprihatinkan.

Jodi namanya, berasal dari keluarga tidak mampu.

Rohayatun dibuat kagum bocah itu, pasalnya Jodi memiliki semangat belajar tinggi.

Informasi tersebut kemudian disebarluaskan oleh sejumlah akun media sosial lainya.

Senin (29/7/2019) pagi, Kompas.com melakukan upaya ekstra dalam menelusuri informasi viral tersebut.

Jalanan menuju tempat tinggal Jodi naik turun karena berada di dataran tinggi.

Setelah melewati aspal, siapapun yang hendak menuju rumahnya, harus memarkirkan kendaraan roda dua atau empat di pinggir jalan.

Kemudian harus berjalan kaki sekitar 100 meter dengan kondisi jalan setapak dan menanjak.

Bocah berusia 7 tahun itu tinggal di Dusun Pahing, RT 01 RW 03, Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Dia hidup bersama neneknya Sati (60) dan kakeknya Rakun (70).

Dua orang kakaknya, Dayat (18) dan Mulya (15) juga tinggal bersama, kecuali Ani (9) yang tinggal bersama orangtua angkatnya.

Rumah itu tak memiliki kamar mandi.

 Produsen Boleh Jual Rokok dengan Diskon 85 Persen dari Banderol, YLKI Desak Pemerintah Revisi Aturan

 Bonita, Harimau Pemakan Manusia Itu Dilepasliarkan dengan Dikalungi GPS

Hal itu yang membuat keluarga ini terbiasa membuang air kecil dan juga air besar ke kebun di sekitar rumah.

Mereka bertahan hidup gelap gulita selama beberapa tahun ketika malam tiba, dan baru mendapatkan sedikit aliran listrik belum lama ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved