Javaretro "Act of Love" Hadirkan Kegembiraan dan Keceriaan Bagi Keluarga Difabel dan Yatim
Koordinator peserta baksos, Restu, menyebutkan bahwa peserta baksos yang hadir saat itu mencapai 291 peserta.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Suasana penuh kegembiraan, keceriaan namun sekaligus mengundang rasa haru terlihat di Rumah Bhineka atau Rumah Singgah yang ada di Jalan Hercules No 76-78, Cipedes, Kota Bandung, Sabtu (16/11/2019).
Betapa tidak saat itu ratusan peserta bakti sosial yang terdiri dari kaum difabel dan keluarga penderita difabel serta tidak mampu dan anak yatim piatu menerima bantuan berhagra berupa alat-alat perlengkapan sekolah, pengobatan gratis serta bingkisan makanan gratis dari Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami ( YKKJRK) yang bekerja sama dengan Perhimpunan Alumni Dokter Maranatha ( PADMA) selaku penyelenggara baksos.
Koordinator peserta baksos, Restu, menyebutkan bahwa peserta baksos yang hadir saat itu mencapai 291 peserta.
Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Cimahi yang meliputi SLB Citeureup, SLB Prima Bhakti Mulya, dan beberapa sekolah umum yang terdiri dari anak yatim piatu.
"Kemudian ada dari Bandung kota seperti SLB Cipaganti, SLB Cicendo, dari Bandung selatan seperti SLB Al Inayah, Citarip, Sukapura yang khusus yatim piatu sebanyak 30 anak, Kiaracondong, dan sisanya yang jumlahnya tidak terlalu besar seperti dari Lembang, bahkan sampai Ciwidey," tutur Restu.
• Keluarga Difabel, Anak Yatim dan Warga Tak Mampu Kembali Disantuni YKKJRK dan PADMA
Sementara Ketua YKKJRK sekaligus pemilik Javaretro Suite Hotel, Petrus Adamsantosa, mengatakan bahwa jumlah peserta yang hadir dalam baksos kali ini merupakan jumlah terbanyak dari kegiatan yang selama ini rutin dilakukan dalam satu bulan sekali hampir dua tahun terakhir ini.
"Kegiatan bakti sosial ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat sekitar. Saat ini kami fokus kepada segmen anak-anak yang masih mau berjuang untuk sekolah. Bidang kami jatuh kepada keluarga difabel, baik peserta sendiri maupun orangtuanya yang difabel. Lalu keluarga yatim dan yatim piatu dan prioritas terakhir adalah yang kekurangan (tidak mampu, Red)," kata Adam yang juga sebagai pemilik Javaretro Hotel.
Adapun bantuan yang diberikan adalah pelayanan kesehatan dan pengobatan secara gratis atau cuma-cuma dan kemudian bantuan perlatan sekolah gratis berupa seragam, tas sekolah, hingga paket makanan.
• Keluarga Difabel dan Tak Mampu Bahagia Mendapat Bantuan dari YKKJRK dan PADMA
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Dokter PADMA, dr Adrian Suhendra SpPK Mkes, mengatakan bahwa para peserta rata-rata menderita penyakit yang sama dengan sebelum-sebelumnya, namun khusus hari itu terdapat sejumlah penderita dengan penyakit tertentu seperti penyakit kulit, mata, dan alergi yang kemungkinan diakibatkan perubahan cuaca.
"Ini sedikit di luar dugaan karena jumlahnya yang sangat banyak, maka kami pun harus menyediakan obat dan tenaga medis yang lebih banyak dari biasanya," kata Adrian. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/azka-10-penyandang-down-syndrome-dapat-bantuan-bakti-sosial-ykkjrk-dan-padma.jpg)