Novel Baswedan Dituduh Rekayasa Kasus Penyiraman Air Keras, Jubir Presiden Tanggapi Begini
Ketika dimintai tanggapan soal Novel Baswedan yang kini dituding merekayasa kasus penyerangannya, ternyata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman . . .
Selain itu, saat ini kondisi mata sebelah kanan Novel pun tidak bisa melihat jelas dan tetap menggunakan hard lens untuk membantu melihat dengan lebih baik.
"Pada pertengahan tahun ini, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel mengungkapkan hasil investigasi tim yang telah berjalan selama enam bulan," kata KPK.
"Salah satunya menyebutkan bahwa zat kimia yang digunakan untuk menyiram wajah Novel ialah asam sulfat (H2SO4), zat berkadar larut dan tidak pekat sehingga tidak mengakibatkan luka berat permanen pada wajah Novel," imbuh keterangan tersebut.
KPK menambahkan, hingga kini Novel masih terus melakukan pengobatan untuk penyembuhan mata kiri baik di Jakarta maupun Singapura.
KPK pun menyayangkan kasus penyerangan Novel yang hingga saat ini tak kunjung terungkap.
Di lain pihak, Novel yang menjadi korban justru terus menerus diserang dengan berbagai tuduhan dan informasi bohong.
"Kepolisian masih terus mengusut kasus ini dan KPK berharap agar pelakunya segera terungkap," tulis KPK.
Sebelumnya, tudingan tersebut dilontarkan seorang warganet melalui sebuah video yang viral di jagat maya.
Dalam video itu, seorang perempuan mempertanyakan kebenaran kasus Novel karena matanya terlihat normal dan masih bisa melirik ke seorang wartawan yang menyapanya di rumah sakit dalam sebuah cuplikan tayangan berita yang ia lampirkan.
Melalui keterangan tertulis yang disampaikan kuasa hukumnya Alghiffari Aqsa, Novel menjelaskan ihwal video yang diambil dalam kurun waktu April-Juni 2017.
Novel mengatakan, saat itu ia belum menjalani operasi OOKP.
"Saat itu belum dilakukan operasi OOKP pada mata kiri saya karena Prof Donald Tan sedang upayakan dengan stem cell dengan cara dipasang selaput membran plasenta pada kedua mata saya untuk menumbuhkan jaringan yang sudah mati," kata Novel, Selasa (5/11/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kata KPK Soal Rekayasa Kasus Penyiraman Novel Baswedan", https://nasional.kompas.com/read/2019/11/06/15052571/ini-kata-kpk-soal-rekayasa-kasus-penyiraman-novel-baswedan?page=all#page2.
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Diamanty Meiliana
Sosok Dewi Tanjung, Pesinetron Cantik

TRIBUNJABAR.ID - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dilaporkan oleh Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya, Rabu (6/11/2019).
Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan atas kasus dugaan penyebaran berita bohong melalui media elektronik.
Menurut Dewi Tanjung, Novel Baswedan telah merekayasa peristiwa penyiraman air keras.
Melansir dari Kompas.com, Dewi Tanjung merasa ada keganjilan dalam kasus tersebut.
Terlebih gerak-gerik Novel Baswedan setelah disiram air keras seperti orang tak kesakitan.
"Ada beberapa hal janggal dari semua hal yang dialami, dari rekaman CCTV, bentuk luka, perban, dan kepala yang diperban. Tapi, tiba-tiba malah mata yang buta," kata Dewi Tanjung, Kamis (7/11/2019).
Seperti diketahui, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017.
Sebenarnya siapa Dewi Tanjung yang melaporkan Novel Baswedan?
Wanita kelahiran Padang 15 Januari 1980 itu memiliki nama lengkap Hj S Dewi Ambarwati.
Ia adalah politisi PDIP yang sempat maju di Pemilu 2019 lalu.
Dewi tercatat sebagai calon legislatif DPR RI Pemilihan Jawa Barat V.
Namun, 7.311 suara yang didapatkan tidak dapat mengantarkannya ke Senayan.
Suaranya kalah dari pesaingnya, Adian Napitupulu yang memperoleh 80.228 suara.

Wajah Dewi Tanjung sempat muncul di layar kaca.
Ia menjadi pemain sinetron 'Tangis Kehidupan Wanita' di salah satu stasiun televisi swasta.
Tak hanya aktif di politik, Dewi Tanjung juga memiliki channel Youtube.
Di channel Youtube itu, Dewi Tanjung kerap menyampaikan pendapatnya.
Beberapa videonya membahas kasus Nove Baswedan.
Ia rajin mengupload video-video di channelnya.
Kini, channel Dewi Tanjung yang dibuat pada 25 Maret 2019 itu sudah memiliki 147 ribu subscribers.
• Terungkap, Akhirnya Dewi Perssik Ungkap Penyebab Perceraiannya dengan Saipul Jamil, Cari Laki Normal
• Reaksi Novel Baswedan Disiram Air Keras Dianggap Janggal, Politisi PDIP Lapor Polisi: Harusnya Jatuh
• Novel Baswedan Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Rekayasa Kasus Penyiraman Air Keras, Ini Pelapornya
Kerap Lapor Polisi
Bukan kali ini saja Dewi melakukan pelaporan ke polisi.
Pada April 2019 lalu, Dewi melaporkan Eggy Sudjana atas dugaan makar dan penyebaran ujaran melalui media elektronik.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (9/5/2019), Eggy dilaporkan atas tuduhan melanggar Pasal 107 dan atau 110 jo Pasal 87 KUHP dan atau Pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Dalam laporan itu, Dewi membawa barang bukti berupa compact disc (CD) yang berisi video Eggi Sudjana saat menyuarakan people power.
Laporan tersebut tertuang dalam LP/2424/IV/2019/PMJ/Dut Reskrimsus tanggal 24 April 2019.
Beberapa hari setelah laporan itu, ia kembali melakukan pelaporan terhadap Amien Rais, Rizieq Shihab, dan Bachtiar Nasir ke Polda Metro Jaya (14/5/2019).

Menurut Dewi, laporan tersebut didasari atas dugaan makar terkait seruan people power, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com (14/5/2019).
Saat membawa empat alat bukti berupa CD yang berisi orasi Amien, Rizieq, dan Bachtiar yang dinilai mengandung unsur makar.
"Orasinya Bapak Amien Rais di depan KPU tanggal 31 Maret waktu demo. Waktu itu saya sempat lihat makanya saya laporkan.
Habib Rizieq waktu itu saya lihat di video yang beredar di WhatsApp group, dia menyerukan people power dan meminta Jokowi turun," kata Dewi.
"Bachtiar Nasir saya lihat di YouTube. Dia menyerukan revolusi-revolusi, berkali-kali," lanjutnya.
Laporan tersebut tertuang dalam nomor registrasi LP/2998/V/2019/PMJ/Dit.Reskrimum. (fidya alifa puspafirdausi)