Harga Minyak Akar Wangi Turun Drastis, Ini Dugaan Penyebabnya

Harga minyak akar wangi tengah mengalami penurunan hingga 50 persen. Per kilogramnya, akar wangi dari Garut dijual mulai dari Rp 1,8 juta hingga . . .

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Proses penyulingan akar wangi menjadi minyak akar wangi di tempat produksinya, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Minggu (4/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Harga minyak akar wangi tengah mengalami penurunan hingga 50 persen.

Per kilogramnya, akar wangi dari Garut dijual mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 3,4 juta.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menuturkan, harga akar wangi tahun ini merosot dibandingkan tahun lalu.

Akhir Tahun Lalu Produksi Minyak Akar Wangi Sempat Turun, Ini Penyebabnya

Tahukah Kamu? Ini Manfaat Limbah Pembuatan Minyak Akar Wangi

Idealnya harga minyak akar wangi paling murah di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 8 juta.

"Bulan September tahun kemarin, harga minyak akar wangi mencapai Rp 8 juta per kilogram. Itu pun harga dari petani ke bandar. Kalau dijualnya pasti lebih," ujarnya, Kamis (7/11/2019).

Tingginya harga minyak akar wangi Garut, tuturnya, karena pada tahun lalu Haiti yang jadi salah satu negara penghasil minyak akar wangi mengalami bencana.

Setelah Haiti melewati masa krisisnya akibat bencana, harga jual minyak akar wangi Garut kembali turun drastis.

"Yang premium sekarang dihargai maksimal Rp 3,4 juta dan yang biasa Rp 2,1 juta per kilogram. Ada ketidakseimbangan antara harga jual minyak dengan keuntungan dan biaya operasional," katanya.

Minyak akar wangi dari Garut dijual ke Eropa dan Amerika.

Adanya permainan broker, membuat harga jual dikendalikan.

Para petani akar wangi akhirnya harus mengikuti harga dari para broker.

Pengusaha Kerajinan Ini Terus Promosikan Garut Lewat Kerajinan Akar Wangi

Sajadah Berbahan Akar Wangi dari Garut Sangat Diminati Pasar Luar Negeri

Di dalam negeri, petani akar wangi tak memiliki saingan.

Kualitas akar wangi dari Garut sudah diakui berbagai negara.

Di dunia, minyak akar wangi dari Garut berada di urutan ketiga setelah Haiti dan Buorbon.

"Permintaan minyak akar wangi cukup besar. Kami juga sedang berusaha mencari peluang pasar yang harganya bagus," ucapnya.

Setiap tahunnya, akar wangi dari Garut bisa menghasilkan 30 hingga 40 ton.

Luas lahan pertanian akar wangi di Garut mencapai 2400 hektare di lima kecamatan.

Setiap ton tanaman akar wangi menghasilkan empat hingga enam kilogram minyak akar wangi.

"Produksinya belum maksimal. Dari 2400 hektare itu, belum semuanya ditanami akar wangi. Padahal kalau semuanya ditanami, bisa menghasilkan 192 ton," katanya.

Para petani akar wangi juga terkendala dalam proses penyulingan.

Pasalnya masih menggunakan alat yang semi modern.

Seharusnya, memakai alat steam boiler yang mengatur secara otomatis tekanan selama proses penyulingan.

“Alatnya memang cukup mahal. Kalau tidak salah mencapai Rp 2,5 miliar. Pakai alat semi modern ini kualitasnya tidak merata," ujarnya (firman wijaksana).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved