Akhir Tahun Lalu Produksi Minyak Akar Wangi Sempat Turun, Ini Penyebabnya
Di akhir tahun lalu, para produsen minyak akar wangi di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, sempat terganggu permasalahan produksi.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Di akhir tahun lalu, para produsen minyak akar wangi di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, sempat terganggu permasalahan produksi.
permasalahan produksi yang dialami oleh sejumlah produsen yaitu permasalahan cuaca yang mengakibatkan lamanya proses penjemuran akar wangi.
Sebelum bisa menjadi minyak akar wangi, akar tersebut harus melewati beberapa tahap, yakni proses pemindahan akar dengan tanaman, penjemuran, dan penyulingan.
Baca: Belajar yang Mengasyikkan Melalui Berbagai Lomba, Anak-anak Pun Tampak Semangat
Soleh (57), produsen minyak akar wangi, mengatakan, di musim hujan saat ini, proses penjemuran dapat memakan waktu cukup lama.
"Kadar air akan semakin berkurang setelah dijemur hingga satu minggu, kalau kemarau hanya beberapa hari saja," kata Soleh di Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Minggu (4/3/2018).
Selain permasalahan cuaca, Soleh mengatakan, biaya produksi pun menjadi permasalahan sempat menurunnya produksi minyak akar wangi.
Dari Anies Baswedan hingga Menteri Lukman Hakim Pernah 'Ngopi' di Sini, Ini 4 Fakta Sasmita Coffee https://t.co/dRGzgeMUjZ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 4, 2018
"Produksi sedikit, tetapi pekerja harus tetap dibayar," ujarnya.
Dalam proses produksi pembuatan minyak akar wangi, Soleh mengatakan, kalau dirinya tetap menggunakan cara tradisional yang dilakukan secara turun temurun.
"Cara modern kayanya bisa, tapi takut mengurangi kualitas," ujarnya.
Tanaman akar wangi (vetiveria zizanioides) yang banyak tumbuh di sebagian wilayah Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, masih menjanjikan keuntungan bagi masyarakat.
Tanaman yang tumbuh secara liar atau sengaja dapat tumbuh subur di atas ketinggian 1.000 - 2.000 mdpl, dengan hasil produksi belasan ton per tahunnya.
Akar wangi yang termasuk keluarga gramineae, memiliki ciri yakni bercabang banyak dan berwarna kuning, abu-abu, hingga merah tua.
Memiliki masa panen enam hingga 12 bulan, tanaman akar wangi dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat minyak akar wangi atau dikenal java vetiver oil. (*)