Ungkap Fakta Ada Tidaknya Candi di Indramayu, Arkeolog Bakal Lakukan Penelitian di Desa Sambimaya

Disparbud Kabupaten Indramayu menggandeng Tim Ahli Cagar Budaya ( TACB) Kabupaten Indramayu melakukan sosialisasi dan penyuluhan di Desa Sambimaya

Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Brigadir Rusmanto bersama Ketua TACB Indramayu, Dedy S Musashi saat menunjukkan lokasi temuan batu bata kuno di sebuah lahan perkebunan di Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Senin (28/10/2019). 

Diduga kuat temuan batu bata kuno itu merupakan struktur Bangunan Candi Hindu-Budha pada masa sebelum penyebaran agama Islam di Indramayu.

Bebatuan itu ditemukan oleh seorang anggota Polsek Lelea, Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu candi, Jumat (25/10/2019).

Brigadir Rusmanto mengatakan, sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang ia sering ditemui oleh sesosok biksu saat berada di Mapolsek maupun di rumah.

"Sudah sering sekali, saya juga tidak kenal tapi pakaiannya itu seperti biksu pada umumnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di Mapolres Indramayu, Senin (28/10/2019).

Ia menjelaskan, biksu itu meminta dirinya untuk merawat dan menjaga peninggalan-peninggalan Candi Hindu-Budha tersebut.

Ia juga menunjukan lokasi titik-titik petilasan Candi Hindu-Budha.

Sales Marketing Banting Setir Jadi Pengrajin Kayu, Lebih Enak Bisnis Dibanding Jadi Buruh

Berdasarkan pengakuan biksu itu, bahwa lokasi tempat batu bata kuno ditemukan merupakan rumah sekaligus tempatnya untuk berlatih dahulu.

"Tapi setiap selesai ngobrol dia langsung hilang," ucap dia.

Potret batu bata kuno dengan sebuah tanda berupa tapak kaki anjing yang diduga merupakan bagian struktur bangunan candi di Indramayu, Jumat (25/10/2019).
Potret batu bata kuno dengan sebuah tanda berupa tapak kaki anjing yang diduga merupakan bagian struktur bangunan candi di Indramayu, Jumat (25/10/2019). (Tribun Cirebon/Handhika Rahman)

Meski demikian, selama 12 tahun lamanya ia tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh biksu tersebut.

Namun, ketika Yayasan Tapak Karuhun Nusantara berkunjung ke Kabupaten Indramayu dalam rangka meneliti makam kuno di Kecamatan Sindang, ia memberanikan diri untuk menyampaikan pesan yang diterimanya dari biksu tersebut.

"Momennya kan pas, ya sudah saya sampaikan. Awalnya mereka juga tidak percaya lalu saya tunjukan langsung saja," ujar dia.

Saat menunjukan temuan itu, Brigadir Rusmanto juga belum mengetahui kebenaran adanya batu bata tilas struktur bangunan Candi Hindu-Budha itu.

Curi Motor di Sumedang, Ditangkap di Majalengka, Goong Pun Meringkuk di Balik Terali Besi

Ia menunjukkan lokasi penemuan atas dasar petunjuk dari biksu yang ditemuinya.

"Yang menjadi alasan kuat batu bata itu bekas Candi Hindu-Budha ialah karena ada goresan tapak kaki anjing sama seperti di Candi Bojong Menje Karawang," ucap dia.

Penemuan batu-batu bata kuno sekarang sudah ia laporkan kepada Balai Arkeologi (Balar) Jawa Barat untuk ditindaklanjuti.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved