Ungkap Fakta Ada Tidaknya Candi di Indramayu, Arkeolog Bakal Lakukan Penelitian di Desa Sambimaya
Disparbud Kabupaten Indramayu menggandeng Tim Ahli Cagar Budaya ( TACB) Kabupaten Indramayu melakukan sosialisasi dan penyuluhan di Desa Sambimaya
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ( Disparbud) Kabupaten Indramayu menggandeng Tim Ahli Cagar Budaya ( TACB) Kabupaten Indramayu melakukan sosialisasi dan penyuluhan di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Selasa (5/11/2019).
Kegiatan itu dilakukan menyusul dengan adanya temuan batu bata kuno yang diduga merupakan bagian dari struktur bangunan candi.
Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disbudpar Indramayu, Tinus Suparto mengatakan, adanya temuan tersebut merupakan temuan besar.
Para pakar sejarahwan, arkeolog serta para pakar lainnya tentu akan menjadikan Desa Sambimaya sebagai tempat penelitian baru pasca- ditemukannya batuan kuno tersebut.

"Ini merupakan temuan yang sangat menarik bagi Indramayu karena tidak pernah ada catatan dalam sejarah Indramayu yang menyebut nyebut adanya pengaruh hindu budha di wilayah ini," ujarnya.
• Ahli Candi Indonesia Sebut Batu Bata Kuno yang Ditemukan di Indramayu dari Abad 12-13 Masehi
• Tim Ahli Cagar Budaya Indramayu Sebut Batu Bata Temuan Rusmanto Mirip Batu Bata untuk Struktur Candi
Dalam hal ini, Tinus Suparto mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait batu bata kuno itu atau temuan lain yang ada kaitannya dengan batu tersebut untuk bisa bekerjasama.
Apabila ada warga yang menyimpan temuan lain itu di rumahnya, dirinya berharap warga bisa menyerahkannya kepada kepala desa.
Hal tersebut akan sangat membantu proses penelitian dalam mengungkap bangunan candi pada masa lampau di Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, Ketua TACB Kabapten Indramayu, Dedy S Musashi menambahkan, batu bata kuno itu akan diteliti langsung oleh para pakar dari Balai Arkeologi Jawa Barat.
• Tamuan Batu Bata yang Diduga Bekas Candi, Berjumlah Ribuan di Lahan Seluas Puluhan Hektare
• Ini Pesan Sosok Biksu kepada Rusmanto Terkait Temuan Batu Bata yang Diduga Bagian dari Candi
Mereka rencananya akan melakukan penelitian pada 9-11 November 2019.
"Empat arkeolog akan turun ke Indramayu untuk meneliti temuan struktur bangunan di Sambimaya," ucapnya.
Penelitian awal akan dilakukan di sekitar temuan struktur bangunan di Blok Dingkel dan Blok Sambi Lawang yang banyak ditemukan susunan batu bata dan fragmen batu bata yang berserakan.

Ditemukan Polisi dan Dapat Bisikan Biksu
Puluhan batu bata kuno beragam ukuran ditemukan di sebuah lahan perkebunan di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Diduga kuat temuan batu bata kuno itu merupakan struktur Bangunan Candi Hindu-Budha pada masa sebelum penyebaran agama Islam di Indramayu.
Bebatuan itu ditemukan oleh seorang anggota Polsek Lelea, Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu candi, Jumat (25/10/2019).
Brigadir Rusmanto mengatakan, sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang ia sering ditemui oleh sesosok biksu saat berada di Mapolsek maupun di rumah.
"Sudah sering sekali, saya juga tidak kenal tapi pakaiannya itu seperti biksu pada umumnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di Mapolres Indramayu, Senin (28/10/2019).
Ia menjelaskan, biksu itu meminta dirinya untuk merawat dan menjaga peninggalan-peninggalan Candi Hindu-Budha tersebut.
Ia juga menunjukan lokasi titik-titik petilasan Candi Hindu-Budha.
• Sales Marketing Banting Setir Jadi Pengrajin Kayu, Lebih Enak Bisnis Dibanding Jadi Buruh
Berdasarkan pengakuan biksu itu, bahwa lokasi tempat batu bata kuno ditemukan merupakan rumah sekaligus tempatnya untuk berlatih dahulu.
"Tapi setiap selesai ngobrol dia langsung hilang," ucap dia.

Meski demikian, selama 12 tahun lamanya ia tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh biksu tersebut.
Namun, ketika Yayasan Tapak Karuhun Nusantara berkunjung ke Kabupaten Indramayu dalam rangka meneliti makam kuno di Kecamatan Sindang, ia memberanikan diri untuk menyampaikan pesan yang diterimanya dari biksu tersebut.
"Momennya kan pas, ya sudah saya sampaikan. Awalnya mereka juga tidak percaya lalu saya tunjukan langsung saja," ujar dia.
Saat menunjukan temuan itu, Brigadir Rusmanto juga belum mengetahui kebenaran adanya batu bata tilas struktur bangunan Candi Hindu-Budha itu.
• Curi Motor di Sumedang, Ditangkap di Majalengka, Goong Pun Meringkuk di Balik Terali Besi
Ia menunjukkan lokasi penemuan atas dasar petunjuk dari biksu yang ditemuinya.
"Yang menjadi alasan kuat batu bata itu bekas Candi Hindu-Budha ialah karena ada goresan tapak kaki anjing sama seperti di Candi Bojong Menje Karawang," ucap dia.
Penemuan batu-batu bata kuno sekarang sudah ia laporkan kepada Balai Arkeologi (Balar) Jawa Barat untuk ditindaklanjuti.