Putra Jadi Bupati TTU di NTT, Margaretha Tetap Jual Sayur di Pasar, Tolak Fasilitas Mewah dari Anak

Meski Raymundus Sau Fernandes menjadi Bupati TTU, kedua orang tuanya tetap jual sayuran di pasar.

KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
Margaretha Hati Manhitu (Ibu kandung Bupati Timor Tengah Utara) sedang jualan jagung dan sayur di Pasar. 

TRIBUNJABAR.ID- Raymundus Sau Fernandes sudah dua periode menjadi bupati Timor Tengah Utara (TTU) di NTT.

Meski Raymundus Sau Fernandes menjadi orang nomor satu di TTU, kedua orang tuanya tetap jual sayuran di pasar.

Pasangan suami istri, Yakobus Manue Fernandez dan Margaretha Hati Manhitu (78) memilih hidup sederhana serta menolak fasilitas mewah yang diberikan anak mereka, Raymundus.

Mereka memilih tetap menjadi petani dan jual sayuran di pasar.

Margaretha Hati Manhitu dan Yakobus Manue Fernandez juga tinggal di rumah yang sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU.

Saat ditemui Kompas.com, Kamis (16/8/2019), Margaretha Hati mengaku masih rutin menjual asam dan sayur.

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes (tengah) dan Bupati Sumba Timur Gideon Mbiliyora, Anggota DPRD NTT Dolvianus Kolo dan sejumlah ASN mengenakan busana adat, usai upacara bendera, di kantor Bupati TTU, Minggu (22/9/2019)
Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes (tengah) dan Bupati Sumba Timur Gideon Mbiliyora, Anggota DPRD NTT Dolvianus Kolo dan sejumlah ASN mengenakan busana adat, usai upacara bendera, di kantor Bupati TTU, Minggu (22/9/2019) (KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO)

Ia dan suaminya juga mengolah sendiri asam yang dipetik dan dipungut dari pohon yang ada di dekat rumah mereka.

Soal Tuntutan Karyawan RSUD Al Ihsan, Kepala BKD Jabar: Secara Otomatis Jadi PNS, Tidak Bisa

FOTO-FOTO Kedatangan Jenazah Pembalap Afridza di Rumah Duka Mengharukan, Wali Kota Hadir Menyambut

Asam kering tersebut kemudian dikumpulkan dan dikupas sebelum dijual kepada pelanggan.

Margaretha yang tinggal bersama seorang anak perempuan dan menantunya juga menjual sayur-sayuran di pasar dan mengelola sawah milik mereka.

Tolak fasilitas dari anak

Margaretha dan suaminya menolak bantuan dan semua fasilitas yang diberikan oleh putranya yang menjabat sebagai bupati.

Mereka tetap bekerja seperti biasa untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

"Kami tidak mau membebani anak kami karena dia itu kerja untuk masyarakat banyak. Saya kerja dengan suami saya untuk makan sehari-hari," kataMargaretha Hati kepada Kompas.com, Kamis (16/8/2018).

Walaupun anaknya telah sukses, Margaretha tak lupa selalu menasihati putra untuk bekerja dengan baik untuk rakyat.

"Saya selalu pesan buat anak saya untuk kerja yang baik untuk rakyat dan jaga nama baik keluarga," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved