Rayakan Ulang Tahun RiiSE yang Pertama, Accor Berkomitmen terhadap Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender saat ini menjadi hal yang seringkali digaungkan oleh para perempuan di Indonesia. Isu
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kesetaraan gender saat ini menjadi hal yang seringkali digaungkan oleh para perempuan di Indonesia. Isu ini juga menjadi perhatian bagi Accor Hotels dalam mengelola karyawannya.
Setelah enam tahun sukses dengan diluncurkannya Women At AccorHotels Generation (WAAG), AccorHotels memberikan dorongan baru untuk jaringan Internasionalnya dengan mempromosikan keanekaragaman.
Saat ini WAAG telah memiliki lebih dari 14.000 anggota secara global, dengan peluncuran "RiiSE" pada Oktober 2018, tahun lalu.
RiiSE merupakan jaringan aktif di lima benua melalui mobilisasi komunitas regional yang kuat dan merupakan program yang terbuka bagi pria dan wanita.
Hal ini didasari pada promosi bakat perempuan khususnya untuk posisi tanggung jawab, dan memerangi segala bentuk diskriminasi.
• Terungkap, Ternyata Ini Pekerjaan Sebenarnya PA, Tersandung Kasus Prostitusi, Sebut Soal Perusahaan
General Manager Novotel, Arief Maulana, mengatakan, peranan wanita untuk berkarir di hotel Accor ini sangat penting karena Accor menjunjung tinggi wanita.
"Tidak hanya leveling staf tetapi saat ini di Indonesia hampir 20 General Manager di Accor dan ada wanita. Hal ini menjadi bukti kepedulian Accor terhadap staff wanita," ujar Arief saat ditemui seusai acara di Pluto Room Novotel, Jalan Cihampelas No 23-25, Senin (28/10/2019).
Menurut Arief, wanita karir itu tidak hanya bekerja di instansi tetapi juga ada yang bekerja dengan usaha lain untuk membantu perekonomian keluarganya.
Oleh karena itu di acara RiiSE yang mengusung tema ‘Women Inspire - Stand With Her’ ini mengundang seorang penjual jamu yaitu Listianingsih sebagai tokoh inspiratif .
Listianingsih sudah berjualan jamu selama lebih dari 26 tahun. Ia merupakan single parent yang harus membiayai anak-anaknya dengan cara jualan jamu.
"Sebelumnya saya menjual jamu dengan harga Rp 100 sekarang dijual Rp 3.000-5.000. Selain berjualan jamu, saya juga membuka jasa pijit dan lulur," ucapnya.
• Mulan Jameela Merasa Anak Bawang? Ditempatkan di Komisi VII DPR Bidang Ristek dan Lingkungan Hidup
Di acara ini, Listiniangsih tampak hadir membawa bakul jamu lengkap dengan berbagai varian rasa yang berbeda.
Mulai dari jamu kunyit asam, beras kencur, sambiloto, dan berbagai jenis jamu lainnya, Ningsih mengajak peserta untuk mencoba jamu buatannya.
Tak hanya sekedar mencoba, Ningsih juga memberi tahu apa saja manfaat dari jamu yang dibuatnya ini.
"Jamu ini dibuat dari bahan alami dan hanya bisa bertahan selama tiga hari saja karena tidak menggunakan bahan pengawet," ujarnya.
• Ketahuan Mencuri Handphone, Pria di Kota Tebingtinggi Nekat Bunuh Guru SD
Alasan dihadirkan mbok jamu, dikatakan Arief karena melihat bagaimana mental Ningsih dalam mencari nafkah.
Ia merasa yakin Bandung dan Jabar punya potensi yang besar dalambidang sumber daya manusia wanita. Apalagi menurutnya wanita di Jabar kuat, tangguh, dan cerdas.
"Saya harap kedepannya bangunlah masa depan Jawa Barat dengan hasil campur tangan wanita, karena mereka memiliki mental yang kuat, dari rahim dialah melahirkan penerus bangsa Indonesia," ujarnya.
