Ketahuan Mencuri Handphone, Pria di Kota Tebingtinggi Nekat Bunuh Guru SD
Jasad Siti pertama kali ditemukan abang kandungnya Usama Lubis di dapur rumahnya, dia kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
TRIBUNJABAR.ID, MEDAN - Seorang guru SD di Kota Tebingtinggi, Siti Rahmah Lubis (58), ditemukan tewas dan mengeluarkan banyak darah di rumahnya Jalan Panjaitan, Kelurahan Rambung, Kota Tebingtinggi, Jumat (18/10/2019) sekitar pukul 23.45 WIB.
Jasad Siti pertama kali ditemukan abang kandungnya Usama Lubis di dapur rumahnya, dia kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
Tak lama berselang, polisi datang dan mengindentifikasi jenazah. Korban mengalami luka di bagian kepala sebelah kanan dan sebelah kiri.
• Gadis di NTT Disiksa Hingga Nyaris Tewas: Digantung dan Dipukuli Warga dan Pejabat Desa
Lalu, goresan tangan sebelah kanan akibat goresan benda tajam dan luka di leher akibat sayatan benda tajam.
Pelaku pembunuhan terhadap guru SD di Kota Tebingtinggi, Siti Rahmah Lubis (58) akhirnya berhasil diringkus Polres Tebingtinggi pada Selasa (22/10/2019).
Dikonfirmasi via telepon, Kapolres Tebingtinggi, AKBP Sunadi mengatakan, pelakunya bernama Yudha Pratama yang tak lain adalah pengantar katering yang selama ini mengantarkan makanan kepada korban.
Penangkapan Yudha dilakukan setelah sebelumnya polisi mengamankan tersangka lain bernama Advent Sianturi di Jalan SM Raja, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan di hari yang sama.
Advent merupakan penadah telepon seluler milik Siti Rahmah yang dicuri Yudha pada saat kejadian.
"Dari Advent, kami telusuri terus. Lalu kita dapat pelaku yang bernama Yudha Pratama. Dia yang melakukan pencurian dan pembunuhan terhadap korban," katanya, Senin (28/10/2019).
• Sempat Diduga Tewas Dianiaya Terkait Pilkades, Polisi Ungkap Fakta Tewasnya Sugih, Dianggap Pebinor
Dijelaskannya, saat ditangkap, tersangka Yudha sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya polisi menembak kaki sebelah kirinya.
"Saat penangkapan tersangka melawan. Dia coba melarikan diri. Petugas kemudian melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkannya," ujarnya.
Sunadi menjelaskan bahwa motif pelaku membunuh korban karena ketahuan saat akan melakukan pencurian, hingga akhirnya pelaku tega menghabisi nyawa guru tersebut.
"Motifnya masih kami dalami. Nanti kami rilis data lengkapnya," jelas Sunadi.
(Kompas.com/Dewantoro)
