Kelas SMPN 2 Plumbon Ambruk, Kemendikbud Segera Tindaklanjuti untuk Perbaikan Tapi Dana Terbatas

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), akan segera berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Dua ruang kelas SMPN 2 Plumbon ambruk. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), akan segera berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait robohnya dua ruang kelas SMPN 2 Plumbon, Kabupaten Cirebon.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen), Poppy Dewi Puspitawati, mengatakan bahwa kebutuhan sarana dan prasarana, adalah prioritas bersama dalam menunjang pendidikan siswa.

‎"Atas nama kementerian, menyampaikan turut berduka cita atas musibah ini. Di mana, verifikasi sudah dilakukan, kami akan secepatnya menyurati PUPR agar segera diperbaiki," kata Poppy saat ditemui di SMPN 2 Plumbon, Desa Gombang, Kabupaten Cirebon, Jumat (6/10/2019).

Perusahaan Ini Buka Peluang Warga Cirebon Berwirausaha Ternak Lebah Klanceng

Poppy menuturkan, sambil menunggu realisasi perbaikan, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan.

Satu di antara alternatif pengganti kelas adalah dengan menyediakan ruangan standar nasional yang biasa digunakan saat ada bencana.

Mekanisme perbaikan, kata Poppy, berdasarkan atas pengajuan berbasis pada data pokok pendidikan (dapodik)

"‎Sekitar 39.500 bangunan rusak, namun karena anggarannya tebatas tahun ini hanya mampu menyalurkan bagi 110 sekolah saja," katanya.

Kepala Dinas Pendikan Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar, mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya mekanisme kepada Kemendikbud.

Asdulah mengatakan, pihak Kemendikbud sangat responsif dan bisa meninjau langsung kondisi sekolah yang ambruk tersebut dan mengetahui langsung kerusakannya.

‎"Bisa terealisasi sesegera mungkin. Karena ini demi keberlangsungan pendidikan khususnya di Kabupaten Cirebon,” ‎katanya.

DPRD Kota Cirebon Bakal Dalami Temuan Benda Misterius dalam Proyek Revitalisasi Alun-Alun Kejaksan

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jabar, dua kelas yang roboh merupakan kelas VII I dan VII J, terjadi pada saat proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pantauan Tribun Jabar, ambruknya bagian bangunan tersebut tepat di bagian atap dan puing bangunan terlihat berserakan memenuhi bagian ruang kelas.

‎Untuk menghindari warga dan orang tua memasuki lokasi kejadian, kepolisian masih memasang garis polisi, karena beberapa material bangunan masih banyak yang berjatuhan.

Budayawan Minta DPRD dan Pemkot Cirebon Segera Datangkan Ahli Arkeologi ke Alun-Alun Kejaksan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved