Maestro Kacapi Aki Dadan Dirundung Pilu, Rumahnya Ambruk, Ngungsi di Lembaga Kebudayaan Cianjur
Sang maestro kacapi ( alat musik tradisional Sunda) Dadan Sukandar atau yang akrab disapa Aki Dadan, kini sedang dirundung pilu.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sang maestro kacapi ( alat musik tradisional Sunda) Dadan Sukandar atau yang akrab disapa Aki Dadan, kini sedang dirundung pilu.
Di usia yang tak muda lagi, Aki Dadan harus mengungsi karena rumahnya retak dan atap depan halaman rumah yang terbuat dari bambu sudah patah, terlepas dari dudukannya, dan ambruk.
Aki Dadan yang sudah tidak asing lagi di kalangan seniman, namanya tak seberuntung nasibnya kini.
Saat ini sehari-hari ia tinggal mengungsi di Lembaga Kebudayaan Cianjur.
• Plt Bupati Cianjur Segera Berseragam Merah, PDI Perjuangan Akan Keluarkan Rekomendasi Calon Bupati
• Kodim 0608/Cianjur Dirikan Tenda Darurat di SDN Pancawangi, Jadi Kelas Sementara
• Bisa Maju Sendiri, Gerindra Masih Rahasiakan Nama Bakal Calon Bupati Cianjur
Ia yang dikenal sebagai maestro Mamaos Cianjuran menghabiskan waktu sehari-hari dengan bermain kacapi dan berinteraksi dengan pengurus gedung saja.
Aki Dadan kelahiran Cianjur pada 23 Mei 1944 itu tinggal di salah satu ruangan sebelah timur di Gedung Lembaga Kebudayaan Cianjur.
Sebelumnya Aki Dadan tinggal di rumah berukuran 3,5x10 meter bersama dengan keluarga dan anak cucunya yang juga telah berkeluarga.
Bagian depan rumah terlihat temboknya yang sudah mulai retak lantaran dampak gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.
Pada bagian belakang ambruk, atap yang hanya disangga oleh batang bambu juga sudah ambruk. Ia pun mengatakan sudah pernah tertimpa bambu satu kali.
"Aki 11 bersaudara, semua sudah meninggal tinggal aki, namun anak dari kakak dan adik ada yang tinggal bersama aki," katanya.
Pelestari Seni Budaya Mamaos Cianjuran itu mengaku tidak bisa banyak berbuat untuk membetulkan atau merenovasi rumahnya lantaran tidak memiliki uang.
Bahkan untuk makan sehari-hari pun Aki Dadan hanya mengandalkan hasil dari penampilannya di setiap undangan
kegiatan dinas ataupun pihak swasta. Itupun tak setiap hari ada.
"Sekali tampil paling dapat honor Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Kalaupun beruntung ada yang ngasih lebih sampai Rp 200 ribu, itu juga jarang. Ya lumayan cukup untuk makan tiga hari. Jadi mau membetulkan rumah bagaimana, ada untuk sehari-hari saya sudah bersyukur," katanya, Rabu (11/9/2019).
• Ketua DPRD Cianjur Berharap Segera Ada Bupati Definitif Usai Irvan Rivano Muchtar Divonis 5 Tahun
• VIDEO Mantan Bupati Cianjur Divonis 5 Tahun Penjara, Begini Reaksi Terdakwa Setelah Divonis Hakim
Menurutnya, beberapa bagian rumahnya sempat diperbaiki dengan dana bantuan dari Yayasan Pasundan dan pejabat pemerintah Cianjur pada 2008 lalu. Namun untuk saat ini belum ada lagi bantuan yang dia terima.