ABK KM Mina Sejati Loncat ke Laut, Muka Berdarah-darah, Pembantaian Sadis Berawal dari Kejadian Ini
Ketika menyelamatkan diri, wajah Angger berdarah-darah. Ia mengalami luka di bagian wajah setelah ditebas dengan alat tajam oleh pelaku.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Namun, polisi belum dapat menjelaskan motif yang memicu perkelahian tersebut.
"Sumber persoalannya itu di sini. Para pelaku ini terlibat perkelahian dengan ABK lain hingga jatuh bangun, lalu dilerai ABK lainnya hingga masalahnya selesai," kata Adolof, Sabtu (24/8/2019).
Kemudian, pelaku kembali membuat keributan di malam harinya setelah dilerai.
Ketika perkelahian terjadi, beberapa ABK tengah tertidur.
Peristiwa tersebut dilaporkan ke pemilik kapal.
Pemilik kapal langsung meminta bantuan dari kapal-kapal lainnya.

“Jadi, penyebabnya itu (karena perkelahian ABK). Untuk motif dan penyebab lainnya kami masih mendalaminya karena waktunya (pemeriksaan saksi) juga baru 1x24 jam,” ujar dia.
Adolof mengatakan saat insiden pembantaian sadis KM Mina Sejati terjadi, ada 36 ABK di kapal tersebut.
Jumlah tersebut sudah termasuk tiga orang yang diduga sebagai pelaku.
Dalam insiden tersebut, 11 orang selamat, dua ditemukan tewas, dan 23 orang lainnya belum ditemukan, termasuk pelaku.
Pelaku bernama Nurul Huda, Ferri Dwi Lesmana, dan Qersim Ibnu Malik.
Mereka merupakan satu keluarga.
Ketiganya adalah bapak, anak, dan paman.
Sang bapak dan anak disebut sudah dua kali ikut berlayar ke perairan Laut Aru.
Sementara itu, sang paman disebut baru pertama kali ikut berlayar di KM Mina Sejati.