Breaking News

EKSKLUSIF-- Pemohon Paspor dari Bandung Berbondong-bondong ke Kantor Imigrasi Tasikmalaya

sejumlah pemohon paspor asal Bandung berbondong-bondong mengurus pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Tasikmalaya.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Isep Heri
Pemohon paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya, Selasa (20/8/2019). Banyak di antaranya datang dari luar Tasikmalaya diantaranya Bandung dan Cimahi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA-  Kepala Seksi Dokumen dan Izin Tinggal Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya, Angga Purnama, mengatakan ada 150 pemohon paspor yang mereka layani setiap hari.

Namun, dari jumlah pemohon paspor itu, hanya 30 persen yang berasal dari wilayah Priangan Timur.

"Sebanyak 70 persen sisanya dari luar Priangan Timur. Kebanyakan dari Bandung," kata Angga di Kantor Imigrasi Tasikmalaya, belum lama ini.

Menurut Angga, seperti di kantor-kantor imigrasi yang lain, kuota antrean permohonan paspor di Tasikmalaya juga dibuka setiap Jumat.

"Nah, di Kantor Imigrasi Bandung, katanya memang suka langsung penuh," ujarnya.

EKSKLUSIF, Pemohon Paspor Asal Bandung Tak Dapat Antrean, Pergi Subuh Antre Urus Paspor di Tasik

Imigrasi Bandung Bantah Mendiskriminasi Pemohon Paspor Berkebutuhan Khusus, Pelayanan Sesuai Aturan

Di Kantor Imigrasi Tasikmalaya, menurut Angga, kuota antrean yang didapat dari pendaftaran daring melalui aplikasi resmi banyak tersedia.

"Jadi, itu mungkin alasan banyak pemohon dari Bandung ke sini walau jaraknya cukup jauh," ujar Angga.

Dia mengatakan, peningkatan pemohon paspor dari Bandung dan sekitarnya makin terasa bila mendekati musim-musim haji dan umrah.

"Banyak yang dari Bandung dan sekitarnya memohon paspor ke sini datang rombongan tapi banyaknya tergantung mereka dapatnya berapa kuota saat pendaftaran online," ujarnya.

Secara aturan, kata Angga, tak ada larangan untuk mengurus paspor di kantor imigrasi mana pun di Indonesia.

"Selama persyaratan KTP, KK, ijazah, dan buku nikah terpenuhi, paspor bisa diurus di mana saja. Di Tasikmalaya, prosesnya tiga hari, biaya Rp 350 ribu," kata Angga. 

Terbukti Pungli Soal Pembuatan Paspor, Pegawai Imigrasi Bandung Dijerat Pasal Suap

Satgas Saber Pungli Amankan ASN Kanwil Kemenkum HAM Jabar Terkait Pengurusan Paspor

Sebelumnya diberitakan sejumlah pemohon paspor asal Bandung berbondong-bondong mengurus pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Tasikmalaya.

Mereka mengatakan, pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Tasikmalaya lebih mudah dan cepat ketimbang di Kantor Imigrasi Bandung.

Menurut mereka, untuk sekadar mendapat nomor antrean mengurus paspor di Bandung bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu bahkan sebulan, dan tak kunjung dapat.

"Itu sebabnya, saya akhirnya ngurus parpor ke sini," ujar Ahmad Amirudin (24), warga Kota Bandung, saat ditemui tengah mengurus paspornya di Kantor Imigrasi Tasikmalaya, Selasa (20/8/2019).

Warga menjalani sesi pemotretan dan pemindaian sidik jari oleh petugas saat akan membuat paspor baru di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung, Jalan Surapati, Kota Bandung, Selasa (20/8/2019). Permohonan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung dilakukan secara antrian online melalui Aplikasi Permohonan Paspor di android atau melalui website http://antrian.imigrasi.go.id pada hari Jumat dengan kuota 350 pemohon. Langkah selanjutnya menyerahkan dokumen persyaratan, wawancara singkat, sesi pemotretan, dan memindai sidik jari di Kantor Imigrasi pada hari yang sudah ditentukan.
Warga menjalani sesi pemotretan dan pemindaian sidik jari oleh petugas saat akan membuat paspor baru di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung, Jalan Surapati, Kota Bandung, Selasa (20/8/2019).  (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Ahmad mengaku rela jauh-jauh mengurus paspor ke Tasikmalaya karena akan berangkat ke Singapura dalam waktu dekat. Sejak sebulan lalu, ia sudah berusaha mendapat nomor antrean di Bandung, tapi tak kunjung berhasil.

"Awalnya saya bingung, tak tahu harus bagaimana agar bisa mendapat nomor antrean mengurus paspor. Tapi, beberapa teman kemudian menyarankan agar saya bikinnya di Tasikmalaya. Ternyata memang bisa," ujarnya semringah.

Penyandang Disabilitas Netra Ditolak Saat Bikin Paspor di Bandung, Saya Merasa Didiskriminasi

Hal senada dikatakan Tanto Nurhadi (29), pemohon paspor asal Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Pria yang hendak pergi ke Praha, Republik Ceko, ini juga mengaku rela jauh-jauh datang ke Kota Santri untuk mengurus paspor karena selalu tak kebagian antrean di Kantor Imigrasi Bandung.

"Daftarnya, kan, melalui online. Di Bandung, sudah tiga hari enggak juga kebagian antrean. Padahal di Bandung ada dua kantor imigrasi," ujarnya di Kantor Imigrasi Tasikmalaya, kemarin.

Tanto mengaku memilih mengurus permohonan paspor di Tasikmalaya karena kantor imigrasi inilah yang paling dekat dari Bandung.

"Ya, lumayan jauh, sih, tapi mau bagaimana lagi. Tuntutan tugas harus segera punya paspor. Kebetulan di sini antrean tersedia," ujarnya.

Nunung Rahmawati (55), warga Cimahi yang datang bersama rombongan travel umrah, juga memilih jauh-jauh mengurus paspor di Tasikmalaya dengan alasan serupa.

"Saya bersama rekan-rekan satu travel sebanyak 10 orang ke sini, ya, karena di Bandung mah antrean susah, lebih panjang, dan lebih lama. Selain itu, kuotanya juga terbatas. Di sini lebih cepat dan antreannya lebih sedikit," ujarnya, kemarin.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved