Terpopuler
Pratu Sirwandi Gugur yang Ditembak KKB Papua, Begini Profil Prajurit Asal Lombok yang Masih 23 Tahun
Satu lagi prajurit TNI gugur di tangan KBB Papua. Pratu Sirwandi meninggal setelah ditembak oleh KBB di bagian dada dan perut.
TRIBUNJABAR.ID - Satu lagi prajurit TNI gugur di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua.
Pratu Sirwandi meninggal setelah ditembak oleh KKB di bagian dada dan perut.
Anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) RK 751/VJS itu berhadapan dengan KKB di Kabupaten Jayawijaya.
Awalnya anggota TNI tengah melintas di Jalan Ujung Aspal, Danau Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (16/8/2019) pukul 15.15 WIT.
Melansir dari Kompas.com 12 personel Batalyon 756 dan 751 Serka David melaksanakan serpas dari Mbua mneuju Wamena menggunakan dua kendaraan Hilux setelah melaksanakan pendorongan logistik pada 15 Agustus 2019.
Lalu, sekitar pukul 15.15 WIT, terjadi penghadangan oleh KKB yang diperkirakan menggunakan senjata api jenis Minimi.
Penghadangan itu mengakibatkan satu mobil rusak berat dan dua personel tertembak.
Kemudian, Serka David memerintahkan untuk melaksanakan pengunduran dengan kondisi salah satu ban mobil Hilux terkena tembakan.
Karena melihat situasi dan kondisi tidak memungkinkan, 1 kendaraan Hilux ditinggalkan dan tim pergi hanya menggunakan 1 kendaraan Hilux.

Pada pukul 17.00 WIT, 12 orang yang dipimpin Serka David telah tiba di RSUD Wamena dan melaksanakan evakuasi terhadap 2 personel yang terkena tembakan.
Dua personel yang terluka adalah Pratu Sirwandi dan Pratu Panji.
Pratu Panji mengalami luka di lengan kiri dan lecet akibat peluru pada paha kanan.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, melalui milis mengatakan Pratu Sirwandi meninggal dunia di ruang ICU RSU Wamena.
Ia menjalani operasi namun nyawanya tak tertolong.
Menurut Eko, kelompok pelaku yang menembak Pratu Sirwandi diduga dipimpin Egianus Kogoya.
Tembakan berasal dari dua arah yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan.
Dalam posisi terjepit sejumlah 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan.

Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit.
Tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri.
Kepala Penerangan Komando Resor Militer (Kapen Rem) 162/WB Mayor Inf Dahlan melalui keterangan tertulis mengatakan Pratu Sirwandi anggota TNI AD kelahiran 24 April 1996.
Ia menghembuskan napas terakhirnya di usia 23 tahun.
Pria yang lahir dari pasangan Baharuddin dan Ramlah itu berasal dari Lombok.
Sebelum jenazahnya diterbangkan ke Lombok, Pratu Sirwandi disemayamkan di Markas Yonif RK 751/VJS di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Berdasarkan informasi yang diterima, Dahlan menyebutkan, jenazah Pratu Sirwandi akan diterbangkan menggunakan pesawat komersial dari Bandara Sentani menuju Bandara Sultan Hasanudin Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (18/8/2019).
• Bebaskan 23 ABK KM Mina Sejati, SAR dan TNI AL Tambah Personel, 2 ABK Tewas Saat Coba Kabur
Dikabarkan Pratu Sirwandi akan diterbangkan dari Makassar ke Bandara Internasional Lombok juga menggunakan pesawat komersial, Senin (19/8/2019) pukul 08.45 Wita.
Selanjutnya, jenazah dibawa ke kampung halamannya di Desa Selawing, Kecamatan Sakra Selatan, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Dahlan mengatakan Pratu Sirwandi akan diberikan penghargaan dan penghormatan setibanya di Lombok.
"Akan dilakukan pesemayaman dan pemakaman dengan upacara militer sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terakhir kepada almarhum yang telah gugur dalam melaksanakan tugas demi bangsa dan negara," ujar Dahlan.
Personel Polri Gugur
Salah satu personel Polda Papua, Briptu Heidar gugur ditembak di Kabupaten Puncak, Papua.
Jasad Briptu Heidar ditemukan tidak jauh dari lokasi disekap.
Biptu Heidar diduga ditangkap oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB).
Anggota Direskrim Polda Papua itu mengalami sejumlah luka tembak di tubuhnya.
Sosok Briptu Heidar dikenal sebagai orang yang disiplin dan rajin.
Tak hanya itu, Briptu Heidar juga menorehkan sejumlah prestasi selama lima tahun bertugas.
Melansir dari tayangan KompasTV, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan Briptu Heidar berhasil menangani 11 kasus penanganan KKB Papua.
Pada 2017, Briptu Heidar berhasil membebaskan sandera warga Papua dan non-Papua oleh KKB di Tembagapura.
• Briptu Heidar Meninggal Setelah Disandera KKB Papua, Ini Kronologi Dia Tertangkap
Pembebasan itu di Kampung Banti, Distrik Tembagapura pada 11 November 2017.
"Almarhum membantu sandera dan dapat pangkat lebih tinggi," katanya.
Setelah berhasil membebaskan sandera, Briptu Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Melansir dari Kompas.com, Briptu Heidar merupakan anak tunggal yang lahir dari pasangan Kaharuddin Nurhaeda.
Ia dilahirkan di Barru, Sulawesi Selatan pada 17 Juli 1995.

"Almarhum banyak mendapat bintang jasa karena berhasil mengungkap sebanyak 11 kasus kriminal yang dilakukan oleh KKB yang terjadi di wilayah pegunungan tengah Papua," kata Ahmad.
Kemampuan Briptu Heidar tak sampai di situ.
Ia memiliki keahlian khusus dalam berbahasa, yakni mahir berbahsa Jerman.
Karier Briptu Heidar bermulai ketika ia mengikuti Pendidikan Bintara Tugas Umum Polri pada 2014 di SPN Jayapura Polda Papua.
Kemudian pada 2015 ia ditempatkan di Polres Lanny Jaya dengan jabatan Bintara Reskrim selama dua tahun.
Kemudian, ia bergabung dengan Ditreskrimum Polda Papua pada 2017.
Jenazah Briptu heidar telah tiba di Bandara Moses Kilangin Timika dan akan diterbangkan ke kampung halamannya dengan menggunakan pesawat Sriwijaya SJ 589 pukul 14.00 WIT.
Almarhum diberi kenaikan pangkat luar biasa menjadi Brigadir Polisi (Brigpol) Anumerta.

Kronologi Disekap
Diberitakan sebelumnya, kejadian tersebut bermula pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di Kampung Usir, Briptu Heidar dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat sehingga Bripka Alfonso memberhentikan kendaraannya.
Selanjutnya, Briptu Heidar menghampiri temannya tersebut sedangkan Bripka Alfonso menunggu diatas motor.
Pada saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya tersebut, tiba-tiba sekolompok orang datang dan langsung membawa ( menyandera ) Briptu Heidar.
Setelah kejadian tersebut, Bripka Alfonso langsung kembali dengan sepeda motor dan melaporkan peristiwa tersebut ke Pos Polisi di Kago Kabupaten Puncak.
• Sempat Disandera KKB di Papua, Briptu Heidar Ditemukan Gugur
Negosiasi Telah Dilakukan
Kamal menjelaskan, sebelum jenazah Briptu Heidar ditemukan, pihak Pemkab Puncak dan Polres Puncak Jaya sempat melakukan negosiasi dengan KKB pimpinan Lekagak Talenggen.
"Tadi sempat dilakukan komunikasi dengan pihak Talenggen saat almarhum masih disekap," katanya.
Sementara itu, Tim Bantuan Kendali Operasi (BKO) yang ada di Distrik Ilaga, sambung Kamal, akan melakukan pengejaran kepada para pelaku.