PT Bintang Toedjoe Akan Bangun Pabrik Berkonsep Tempat Wisata, Ridwan Kamil Katakan Bakal Keren
PT Bintang Toedjoe akan membangun pabrik berkonsep tempat wisata. Ridwan Kamil memberi apresiasi positif.
Penulis: Haryanto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagai produsen obat herbal terbesar di Indonesia, PT Bintang Toedjoe akan membuat pabrik yang dikelilingi oleh destinasi wisata taman herbal yang besar.
Konsep tersebut akan mengedepankan pengalaman mengedukasi sekaligus menghibur untuk para pengunjungnya.
Rancangan tersebut pun dipaparkan kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di rumah dinasnya, Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Bandung pada Rabu (14/8/2019).
Presiden Director Bintang Toedjoe, Simon Jonatan mengatakan bahwa pabrik yang akan dibangun tidak hanya memproduksi produk kesehatan saja.
"Selain memproduksi produk kesehatan yang bermutu tinggi, terbaik, dan terjangkau untuk kelasnya, tapi harus jadi brand yang edutainment dan eduexperience, agar bisa menjadi tempat masyarakat Indonesia untuk belajar," kata Simon saat ditemui Tribun Jabar.
Pada konsep pabrik yang menjadi tempat wisata itu, selain berwisata pengunjung juga dapat menambah pengetahuan dan belajar produksi obat herbal khususnya produk Bintang Toedjoe.
Tempat wisata yang mungkin baru di Indonesia itu nantinya akan berlokasi di lingkungan industri Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat.
Di lokasi itu akan dibangun dengan luas lahan 37 hektare dengan luasan pabrik dan areal wisata termasuk tanaman herbal yang sama luasnya.
Simon menyebut bahwa konsep pabrik dengan tempat wisatanya itu ditargetkan selesai dan diresmikan pada 20 Februari 2020.
"Targetnya bisa menerima 72 ribu pengunjung wisatawan di tahun pertama lalu dua kali lipatnya di tahun berikutnya dan seterusnya," ucapnya.
Simon menjanjikan di wilayahnya itu nanti tidak akan hanya menyajikan sekedar tempat wisata.
Edukasi tentang tanaman herbal, tempat yang instagramable, futuristik, dan digital hingga penerapan peralatan yang modern akan diterapkan di tempat wisata herbal Bintang Toedjoe tersebut.
Pertemuan dengannya pihak pemerintah dalam hal ini Ridwan Kamil pun bertujuan untuk menjalin sinergitas untuk langkah ke depannya.
Simon menyebut bahwa agar perkonomian lancar maka harus terjalin baik ABGC atau Academician, Businessman, Government, dan Community.
"Community sebagai pekerjanya, Government yang memfasilitasi, Businessman yang membuat lingkungan industri dan Academician yang jadi tempat riset," ujar dia.
Pada pertemuan yang digelar di Ruang Biru rumah dinas Gubernur Jabar itu, tampak berjalan cair dan akrab.
Respons positif diberikan oleh Ridwan Kamil pada konsep yang dijelaskan oleh pihak PT Bintang Toedjoe yang didampingi oleh jajaran direksi Tribun Jabar.
Bahkan pada kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebutkan bahwa pabrik itu akan menjadi pabrik yang keren.
"Pabrik yang keren, luar biasa. Desainnya pun sudah sangat baik, sebagai arsitek saya tidak ada komentar. Kami mengapresiasi sebuah inovasi yang luar biasa, saya senang," kata Emil saat menanggapi konsep yang dipaparkan.
Selain itu dia pun berharap PT Bintang Toedjoe dengan konsep pabriknya itu harus menjadi tren dan brandmark bagi pabrik lain di wilayah Jawa Barat.
Sebab menurut dia seluruh masyarakat harus mengetahui secara jelas cara pembuatan atau proses pembuatan suatu produk itu.
Dengan adanya education space di sebuah pabrik, maka masyarakat akan memahami 'dapur' sebuah profesi atau produk.
Pada kesempatan itu dia memberi sejumlah masukan untuk PT Bintang Toedjoe agar konsepnya itu semakin baik dan nyaman.
"Di wilayah sana (Cikarang) kan panas ya, kalau konsep mending kebanyakan pohon daripada kekurangan. Jadi, jangan terlalu banyak daerah yang open air atau tersinari matahari gitu," ujar dia.
Dia berharap perusahaan pembuat obat herbal yang produknya sudah di mana-mana ini akan semakin besar dan jadi yang terbaik.
Tapi besarnya perusahaan harus dibarengi dengan syarat, yaitu berbisnis dengan ekonomi Pancasila, khususnya sila kelima.
Dia menitipkan juga bahwa pada pembangunan pabrik dan taman hiburan itu nantinya harus dibuat dan diisi oleh masyarakat Indonesia khususnya Jabar.
"Saya titip kalau bisa 100 persen pekerjanya orang lokal, ya, di Bekasi. Tolong maksimalkan ber-KTP orang Bekasi, boleh dari luar tapi kalau bisa jangan keluar dari warga Provinsi Jawa Barat," ucapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bintang-toedjoe-gubernur-jabar.jpg)