Moeldoko Beri Kode Soal Orang Belakang Kivlan Zen, Wiranto Bakal 'Bungkam' yang Tudingnya Rekayasa

Kivlan Zen diduga terlibat dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal dan rencana pembunuhan empat jenderal dan seorang pemimpin lembaga survei.

Penulis: Widia Lestari | Editor: taufik ismail
Kolase Tribun Jabar (Tribunnews)
Moeldoko beri kode akan diungkap orang belakang Kivlan Zen, Wiranto bakal 'bungkam' yang menudingnya rekayasa kerusuhan 22 Mei. 

Tak hanya Moeldoko, Menkopolhukam Wiranto pun memastikan akan mengungkap semua hasil penyidikan dan penyelidikan polisi terkait kerusuhan tersebut.

Hal ini dilakukan untuk 'membungkam' beragam investigasi liar yang menyebarkan skenario macam-macam di masyarakat.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhumkam) Wiranto
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhumkam) Wiranto (Tribunnews.com/Rina Ayu)

Termasuk tudingan rekayasa terhadap pemerintah terkait tersangka kerusuhan di Jakarta.

Wiranto menyebut, pengungkapan kasus tersebut secara terbuka agar publik tak termakan hoaks atau spekulasi tertentu yang bertebaran.

Dianggap Lebay dan Mengarang Kasus, Wiranto: Masya Allah

"Kami akan membuka seluas-luasnya hasil penyidikan dan penyelidikan oleh Polri. Akan dibuka ke masyarakat supaya masyarakat paham dan juga bisa mereduksi berbagai spekulasi, hoaks-hoaks yang melakukan investigasi liar yang kemudian banyak sekali skenario yang muncul di publik," ujar Wiranto.

Ia menyebut, penjelasan dari pihak kepolisian akan menerangkan kasus tersebut secara jelas.

Ada tiga hal yang disebut Wiranto perlu dipahami, yakni kerusuhan 21 dan 22 Mei, senjata ilegal milik Soenarko, dan senjata terkait rencana pembunuhan empat jenderal dan seorang pimpinan lembaga survei.

"Setidaknya tiga hal jadi jelas masalah kerusuhan 21-22, masalah senjata ilegal yang dikuasai dan dimiliki saudara Soenarko, lalu adanya satu senjata berkaitan rencana pembunuhan lima tokoh," katanya.

Pengakuan Pelaku Soal Kivlan Zen

Video pengakuan IR, salah satu pelaku kepemilikan senjata api ilegal ditayangkan pada konferensi pers Mabes Polri di Kemenkopolhukam, Selasa (11/6/2019).

Dalam tayangan siaran langsung Kompas TV, IR mengaku diminta bertemu Kivlan Zen yang kini berstatus tersangka kasus dugaan makar.

Pada 19 April, dua hari dari setelah Pemilu 2019, IR ditelepon oleh Armi, sopir atau pengawal Kivlan Zen.

IR diminta untuk bertemu Kivlan Zen di Masjid Pondok Indah.

Ketika ditelepon oleh Armi, IR tengah bersama temannya, Yusuf.

Moeldoko Hanya Jawab Begini Saat Ditanya Najwa Soal Kivlan Zen, Pengamat Politik Sebut Ragu-ragu

Keesokannya, IR dan Yusuf pergi menemui Kivlan Zen di tempat yang sebelumnya sudah ditetapkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved