Hukum Utang Puasa Ramadhan Tahun Lalu yang Belum Lunas sampai Ramadan Datang Lagi
Bagi kamu yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan tahun lalu yang belum lunas, berikut penjelasan hukum untuk membayarnya.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Ravianto
Hal tersebut dikarenakan menunda dalam kondisi seperti itu di luar batas kemampuannya.
Imam Ibnu Baz rahimahullah pernah ditanya tentang orang yang sakit selama dua tahun, sehingga qadha Ramadhan sebelumnya belum lunas hingga masuk Ramadhan berikutnya.
Imam Ibnu Baz rahimahullah lantas menyampaikan berikut :
ليس عليها إطعام إذا كان تأخيرها للقضاء بسبب المرض حتى جاء رمضان آخر ، أما إن كانت أخرت ذلك عن تساهل ، فعليها مع القضاء إطعام مسكين عن كل يوم
Dia tidak wajib membayar kaffarah, jika dia mengakhirkan qadha disebabkan sakitnyam hingga datang ramadhan berikutnya. Namun jika dia mengakhirkan qadha karena menganggap remeh, maka dia wajib qadha dan bayar kaffarah dengan memberi makan orang miskin sejumlah hari utang puasanya.
• Bayar Zakat Fitrah Lebih Baik Pakai Beras atau Pakai Uang ? Berikut Penjelasan Dalilnya
2. Sengaja menunda qadha
Orang yang sengaja menunda qadha hingga masuk Ramadhan berikutnya tanpa sakit atau udzur, terdapat 3 hukum.
Hukum pertama, qadha tidak hilang, sehingga ia tetap wajib mengqadha hutang puasa Ramadhan tahun lalu.
Sekalipun sudah melewati Ramadhan berikutnya, ia tetap wajib mengqadhanya.
Hal tersebut telah disepakati oleh para ulama.
Hukum kedua ia wajib bertaubat kepada Allah SWT karena secara sengaja menunda qadhanya tanpa sakit atau udzur.
Hal tersebut merupakan bentuk menunda kewajiban, dan itu dilarang. Sehingga ia melakukan pelanggaran dan harus bertaubat.
Hukum ketiga, orang yang sengaja menunda qadha, beberapa ulama ada yang mewajibkan membayar kaffarah, adapun tidak mewajibkannya.
• Doa dan Niat Membayar Zakat Fitrah Lengkap untuk Diri Sendiri, Keluarga, dan Orang Lain
Pendapat pertama, mayoritas ulama yang mewajibkan membayar kaffarah sebagaimana dijelaskan As-Syaukani :
وقوله صلى الله عليه وسلم: “ويطعم كل يوم مسكينًا”: استدل به وبما ورد في معناه مَن قال: بأنها تلزم الفدية من لم يصم ما فات عليه في رمضان حتى حال عليه رمضان آخر، وهم الجمهور، ورُوي عن جماعة من الصحابة؛ منهم: ابن عمر، وابن عباس، وأبو هريرة. وقال الطحاوي عن يحيى بن أكثم قال: وجدته عن ستة من الصحابة، لا أعلم لهم مخالفًا