Di Bandung, Sandiaga Uno Temui Milenial, Dia Pun Bercanda ''Lahir di Bawah 1983 Generasi Kolonial''

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2, Sandiaga Uno, menemui pendukung dari kalangan generasi milenial di Upnormal, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Selasa (22/1/2019) malam.

Ia tiba di Upnormal sekitar pukul 21.35 WIB dan langsung disambut pendukungnya.

Beberapa di antara pendukungnya langsung menyapa dan mengajak berfoto bersama.

Mengetahui kedatangan Sandiaga Uno, beberapa pengunjung Upnormal pun mengajaknya berfoto bersama dan bersalaman.

Acara pertemuan dengan berbagai relawan dan kelompok generasi milenial ini digelar di lantai 2 Upnormal.

Sandiaga sempat meminta maaf atas keterlambatan karena agenda kampanye di titik sebelumnya.

Dalam sambutannya, Sandiaga Uno menjelaskan perbedaan generasi milenial dengan generasi bukan milenial sambil bercanda.

Ia membagi generasi menjadi empat kelompok.

Pertama, generasi Z adalah generasi yang lahir di atas tahun 2000.

Sedangkan yang lahir tahun 1990 sampai 2000 adalah junior milenial.

Generasi yang lahir tahun 1983 sampai 1989 adalah senior milenial.

"Nah yang di bawah tahun 1983 itu namanya generasi kolonial," kata Sandiaga yang disambut tawa pendukungnya.

• Viking Persib Club Turut Berduka Cita atas Meninggalnya Ronaldikin, Didoakan Semoga Husnul Khotimah

Ia juga menjelaskan perilaku generasi milenial secara santai sambil bercanda.

"Ketika bangun tidur, 82 persen langsung pegang hape," ujarnya.

Begitu pula saat ia menyontohkan generasi milenial datang ke sebuah tempat.

"Yang pertama ditanya adalah ada wifi atau tidak. Kedua, ada colokan atau tidak," ujarnya.

Ia menyebut generasi milenial sangat unik.

• Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar Ingin Ada KLB: Pengurus Bukan Orang yang Cari Uang di PSSI

Berbeda dari generasi sebelumnya, kata Sandiaga, generasi milenial lebih suka bekerja dengan waktu yang fleksibel.

Menurutnya, generasi ini dapat menjadi pendorong ekonomi Indonesia.

Di akhir acara, ia memotivasi anak muda untuk mau berusaha. Ia memotivasi agar selau inovatif dan berani ambil risiko.