Rumah Singgah dan PADMA Gelar Pengobatan Gratis bagi Anak Jalanan dan Difabel

Rumah Singgah bagi Anak Jalanan (anjal) dan Tuna Netra atau Difabel yang dinaungi Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami (YKKJRK)

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Kemal Setia Permana
Ketua YKKJRK yang juga owner Javaretro Suite Hotel, Petrus Adamsantosa (tengah) bersama Ketua Pelaksana PADMA dr Adrian Suhendra, foto bersama setelah menggelar bakti sosial di Rumah Singgah di Jalan Hercules, Cipedes, Kota Bandung, Sabtu (15/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rumah Singgah bagi Anak Jalanan (anjal) dan Tuna Netra atau Difabel yang dinaungi Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami ( YKKJRK), kembali menggandeng Perhimpunan Alumni Dokter Maranatha (PADMA) menggelar bakti sosial dengan memberikan perawatan kesehatan dan pengobatan secara cuma-cuma. Kegiatan digelar di Rumah Singgah kaum anjal dan difabel Jalan Hercules No 76-78, Cepedes, Kota Bandung, Sabtu (15/12/2018).

Ketua YKKJRK yang juga owner Javaretro Suite Hotel, Petrus Adamsantosa, mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan setiap bulan dengan menggandeng PADMA.

Kali ini, kaum anjal yang mendapat pengobatan berasal dari beberapa titik seperti dari penampungan belakang Hotel Permata Surya Sumantri, penampungan area Ciroyom, penampungan area Citepus, penampungan area Suniaraja, dan penampungan area Pasirkoja.

Jumlah pasien tak kurang 150 orang , dimana 40 persen didominasi anak anak

"Sama seperti bakti sosial sebelumnya, kami tetap menyiapkan rekam medik bila diperlukan. Termasuk pemberian jumlah obat bagi pasien yang mempunyai penyakit yang butuh obat satu bulan ke depan akan kami berikan,” ujar Petrus Adamsantosa.

Petrus Adamsantosa mengatakan pihaknya takkan pernah berhenti melakukan bakti sosial ini setiap bulannya.

Yang paling menjadi tantangan adalah bagaimana pihaknya tetap semangat di tengah ketidakpastian progres yang dicapai.

Pihaknya berusaha mengukur perbaikan kesehatan yang dicapai oleh tiap pasien di tengah keterbatasan pasien dari segi tempat tinggal, jam istirahat, bahkan makanan teratur yang membuat progres susah diukur.

Bos Meikarta Bakal Jalani Sidang Perdana Kasus Korupsi di Pengadilan Tiipkor Bandung Rabu Lusa

"Kami mendapat beberapa pelajaran baru untuk pengobatan selanjutnya yang rencananya akan diadakan tanggal 19 Januari, yaitu pemberian perhatian lebih bagi anak-anak. Akan diadakan games yang menarik, pemberian makanan bergizi, dan sedikit aksesoris yang membantu mengingatkan anak anak agar menjaga kebersihan dan kesehatannya. Kami akan rancang interaktif namun tetap ringan dan tidak merepotkan bagi anak-anak," ujarnya.

Sementara Ketua PADMA, dr Adrian Suhendra SpPK MKes mengatakan tugas seorang dokter, tak hanya bisnis semata, namun memberikan pelayanan, pendidikan dan pengabdian bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Pasien bakti sosial kali ini, berbeda dengan sebelumnya, kalau bulan lalu banyak yang menderita penyakit menular seperti diabetes, penyakit kulit (gatal-gatal), dan lain-lain. Tapi untuk kali ini lebih banyak yang terserang infeksi saluran pernapasan, pencernaan, lambung, paru-paru dan demam. Kami di PADMA tak akan membeda-bedakan seluruh pasien. Bahkan kami memberikan obat hingga satu bulan bila itu diperlukan sesuai dengan pertimbangan dokter," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved