Modus Baru Prostitusi, Nomor Ponsel PSK Disebar di Ponsel dan Medsos
Nomor telepon seluler (ponsel) wanita penghibur alias PSK banyak dibagikan di media sosial Facebook.
Usianya masih terbilang muda, Anitasari menjual teman sebayanya melalui media sosial seharga Rp 1,3 juta sekali kencan.
Tersangka menawarkan korban dengan berbagai layanan seperti layanan hubungan seks dengan tiga orang.
Imbalan yang dijanjikan Anitasari kepada korbannya sebesar Rp 600 ribu.
"Tarifnya Rp 1,3 juta, dibagi dua," kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni, jumat (14/9/2018).
Perempuan pekerja freelance ini mengaku sudah sekitar satu tahun melakukan bisnis prostitusi.
"Melalui media sosial kemudian DP ditransfer, pembayaran selanjutnya saat bertemu di Surabaya," kata Ruth Yeni.
• Samuel Si Pembunuh Kejam, Habisi PSK dan Pecandu Narkoba, Jejaknya Lebih Menakutkan dari Ted Bundy
PSK Instal Aplikasi
Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, modus prostitusi lebih canggih.
Dua aplikasi media sosial, BeeTalk dan WeChat, disalahgunakan para PSK untuk mengembangkan bisnisnya.
Mereka menggunakannya untuk menjaring para pelanggan.
LolaNB misalnya, lewat BeeTalk dia menawarkan jasa dengan tarif Rp 700 ribu di sebuah hotel kawasan MT Haryono Kota Banjarmasin.
"st700 Free Room, Hotel....," tulisnya.
Tarif yang dipasang LolaNB ini masih bisa dinego.
Buktinya saat tim investigasi BPost (grup Surya.co.id) mencoba menego harga, perempuan itu tidak segan-segan menurunkannya.
"Boleh, tapi Rp 300 ribu," ujarnya.