Pembuangan Sampah dari Bandung Raya Masih Akan Gunakan TPA Sarimukti Hingga 2022, Ini Alasannya

Masa operasional TPPAS di Sarimukti untuk memproses sampah dari Bandung Raya rencananya diperpanjang sampai 2022.

Dokumentasi/Tribun Jabar
Truk pengangkut sampah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tujuan TPPAS Sarimukti melintas di depan Gedung DPRD KBB Jalan Raya Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (21/10). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masa operasional Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) di TPA Sarimukti untuk memproses sampah dari Bandung Raya rencananya diperpanjang sampai 2022.

Hal ini dilakukan, karena TPPAS Legoknangka ditargetkan dapat dimanfaatkan 2022.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan Legoknangka yang menjadi salah satu proyek strategis nasional ini akan bertempat tidak hanya di Kabupaten Bandung, namun juga memasuki Kabupaten Garut. Nilai investasinya mencapai USD 245 juta dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha.

"Diharapkan konstruksi dimulai pada 2020, target operasi direncanakan tahun 2022. Luas lahan yang telah dibebaskan hingga 2017 sudah 78,1 hektare. Sampahnya akan berasal dari enam kabupaten kota," kata Iwa di Gedung Sate, Kamis (22/11/2018).

Iwa mengatakan Sesuai dengan MoU yang telah disepakati, daerah yang akan memanfaatkan Legoknangka adalah Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut. Rata-rata jumlah sampah diproyeksikan 1.820 ton per hari.

"Tipping fee sesuai yang telah disetujui, yaitu Rp 386 ribu per ton, dengan porsi 70 persen kabupaten kota, sedangkan provinsi 30 persen. Lalu kompensasi dampak negatif bagi masyarakat sekitar lokasi," katanya.

Lingkup kerja sama antara pemerintah dan badan usaha, katanya, meliputi pembangunan, operasi, dan pemeliharaan dengan sistem pengelolaan sampah waste to energy.

"Sekarang sudah tahapan perencanaan KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha), lalu penyiapannya pengajuan dokumen, penyusunan kajian akhir prastudi, kelayakan, market sounding, dan pembentukan tim KPPBU," katanya.

Iwa mengatakan pihaknya memasuki tahapan prakualifikasi yang akan diusulkan nanti kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Jadi diharapkan nanti target investor sudah terpilih pada pertengahan 2019 dan financial close di akhir 2019.

Bulan Ramadan Tahun Depan, Siswa SMA Beragama Islam di Jabar Bakal Dikirim ke Pesantren

Pajak Motor Dihapus dan Berlakukan SIM Seumur Hidup, Janji PKS Jika Menang di Pemilu 2019

"Dibahas juga bagaimana penyiapan Sarimukti supaya pembuangan sampah di sana tak ada masalah di kemudian hari. Mengingat target operasi Legoknangka 2022. Karena itu hasil rapat memungkinkan Sarimukti hanya sampai tahun 2022," katanya.

Dengan demikian, setelah Legoknangka selesai dan bisa digunakan sebelum masa Sarimukti berakhir. Iwa mengatakan pihaknya pun langsung meminta pihak terkait untuk setiap jam, setiap hari, memonitor semua proses.

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, katanya, diharapkan bisa membantu meninjau sebelum preview beban tambahan tipping fee. setelah preview beban kabupaten kota ini diharapkan selesai pada Desember 2018.

"Selanjutnya perjanjian kerjasama dengan PT PLN mengenai perjanjian jual beli listrik dan persetujuan interkoneksi. Sebelum preview untuk meningkatkan minat investasi karena sudah ada kepastian yang membeli waste to energy-nya. Ini juga diharapkan Desember 2018 selesai," katanya.

Iwa mengatakan dilakukan juga revisi amdal karena ada perubahan teknologi, menjadi waste to energy. Diharapkan proses ini Desember selesai. Izin pengambilan air baku sebesar 40 liter per detik ini juga diharapkan Desember selesai. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved